Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KOMITMEN untuk menjaga keutuh-an Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan. Apalagi, setiap orang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda-beda dalam menyikapi persoalan bangsa.
Oleh sebab itu, saat pemuda secara tegas menyatakan komitmen tersebut, Ketua DPD RI Oesman Sapta menyatakan apresiasinya. Apresiasi itu dikemukakannya saat menerima audiensi Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) di Ruang Delegasi Ketua DPD RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Oesman Sapta mengaku bangga dengan pemuda yang secara tegas menyampaikan komitmen untuk berjuang menjaga keutuhan NKRI.
"Komitmen menjaga keutuhan bangsa tidak gampang dilaksanakan, karena kita berbeda pikiran dan rasa. Saya bangga dalam kondisi saat ini, masih ada anak bangsa yang berani memberi pernyataan tegas bahwa saya adalah anak bangsa. Ini adalah kebangkitan NKRI. Di sinilah komitmen Anda semua adalah komitmen yang sejati," ujar senator asal Kalimantan Barat ini.
Ia berharap komitmen yang sama dapat menggugah generasi muda lainnya untuk mau bersatu padu menjaga keutuhan bangsa. Itu mengingat banyak juga generasi muda yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saudara NKRI, saudara Pancasila, begitu juga dengan saya. Saya berharap generasi muda lainnya di luar sana dapat tergugah dan bersama-sama membangun bangsa dan menjaga keutuhan NKRI," imbuh Oesman Sapta.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gercin, Hendrik Yance Udam, menegaskan Pancasila sebagai ideologi sudah final sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
"Kehadiran Gercin merupakan upaya untuk memperkuat posisi politik NKRI bahwa Pancasila telah final sebagai ideologi bangsa. Proses perjuangan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga semua elemen masyarakat," ujar Hendrik.
Terkait peristiwa yang dialami masyarakat Papua di Surabaya, Hendrik menyatakan kondisi Indonesia akan sangat rumit karena dihadapkan dengan berbagai kepentingan. Papua memang sedang berkonflik, tapi ia tampil dari Papua sebagai anak bangsa menegaskan Papua bagian dari NKRI.
"Situasi Papua dalam keadaan kondusif, peristiwa Papua itu ulah oknum, tapi intinya saya Papua, saya hitam, dan saya Indonesia. Saya berharap oknum tersebut diproses secara hukum supaya terobati luka masyarakat Papua," cetus Hendrik. (RO/P-2)
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved