Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ibu Kota Negara Baru Akan Berstandar Internasional

Ardi Teristi Hardi, Agus Utantoro
27/8/2019 15:14
Ibu Kota Negara Baru Akan Berstandar Internasional
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono(MI/Mohamad Irfan )

MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menegaskan, ibu kota negara (IKN) baru yang berada di antara Balikpapan dan Samarinda akan berstandar internasional. Kota tersebut akan menjadi lompatan bangsa Indonesia ke depan. Basuki mengatakan, kementeriannya sudah menyiapkan desain sejak tahun lalu secara diam-diam. Dalam pembangunannya, pembangunan IKN baru akan meminimalisir intervensi terhadap alam.

"Ruang-ruang publik diperbanyak. IKN akan menjadi kota cerdas dan modern berstandar internasional," kata Basuki saat memberikan kuliah umum di Kampus UGM, Selasa (27/8).

Ia menambahkan IKN akan menjadi kota yang inklusif. Ada tiga hal yang akan dipersiapkan pada 2020. Pertama mendesain kawasannya, yang meliputi desain tata ruang, tata bangunan dan lingkungan, dari istana negara, kantor-kantor, perumahan, dan daerah komersiil.

Kedua, membuat desain material untuk prasarana dasar, seperti jalan, drainase, waduk, dan transportasi. Ketiga, membuat desain perkantoran dan perumahan.

"Kami lagi mendiskusikan dengan IAI, dengan para arsitek karena desainnya harus beyond desainnya," kata dia.

Peletakan batu pertamanya, yaitu untuk jalan akan dilakukan pada pertengahan 2020. Pembangunan jalan yang pertama dilakukan karena sebagai akses untuk pembangunan.

Pemerintah telah menyiapkan lahan 180 ribu hektar. Namun, pada tahap pertama, pembangunan hanya sekitar 40 ribu hektar untuk corenya. Pada 2024, kata dia, direncanakan sudah mulai pemindahan secara bertahap, misalnya Kementerian PUPR dulu, Kementerian Keuangan, lalu presiden. Tol Samarinda-Balikpapan yang akan diresmikan pada Oktober menjadi faktor penting untuk menopang pertumbuhan IKN baru tersebut. Dengan demikian Ibu Kota Negara akan tetap ramai, tapi tidak menjadi pusat perekonomian baru. Tidak ada kabel-kabel listrik di atas. Arsitektur kota mengadopsi gaya modern dengan kearifan lokal.

baca juga: NasDem Dukung Keputusan Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim

Bukit Soeharto yang sekarang banyak ditumbuhi tanaman kelapa sawit akan dibuat kembali menjadi hutan. Pihaknya juga akan membuat embung-embung.

"Konsepnya city in the forest dengan desain new urbanis dan green building," pungkas dia.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya