Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kapal Perang Jemput Pengungsi Gafatar

Arif Hulwan
20/1/2016 19:30
Kapal Perang Jemput Pengungsi Gafatar
(MI/Aries Munandar)

TNI AL telah menyiapkan tiga kapal perang RI (KRI) untuk menjemput warga pengikut Gafatar yang menjadi korban kerusuhan di Mempawah, Kalimantan Barat. Evakuasi itu dilakukan atas permintaan dari Pemerintah Daerah kepada TNI.

"KRI Teluk Gilimanuk sedang dalam perjalanan ke sana. Besok (21/1) dijadwalkan sampai Pontianak. Disiapkan juga KRI Teluk Bone dan KRI Teluk Banten. Kita siagakan tiga KRI karena Pemda meminta ke Panglima TNI, dan kita (TNI AL) bantu menyiapkan unsur-unsurnya," ucap Kadispen TNI AL Laksamana Pertama M Zainuddin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (20/1).

Ia merinci, KRI Teluk Gilimanuk akan memuat 350 anggota Gafatar. Hingga berita ini diturunkan, KRI tersebut sudah mencapai posisi perairan Tanjung Datuk. Direncanakan, kapal tiba pada Kamis (21/1) pukul 08.00 WIB.

Sementara, KRI Teluk Banten akan menampung 590 warga, dan KRI Teluk Bone akan memuat 589 anggota Gafatar. Dua kapal perang ini akan berangkat hari ini pukul 20.00 WIB, dari Surabaya. Keduanya dijadwalkan tiba di Pontianak pada Ahad (24/1) pagi.

Diperlukannya tiga kapal perang ini, lanjut Zainuddin, adalah lantaran banyaknya jumlah pengungsi. Data terkini TNI AL menyebut, ada sebanyak 1.529 jiwa warga pengikut Gafatar yang mengungsi.

Mereka terpisah di dua lokasi pengungsian. Pertama, di Kam Pembekalan Angkutan Daerah Militer (Bekangdam) XII/Tanjungpura. Sebanyak 1.119 warga dan 318 Kepala Keluarga berasal dari Wilayah Kab. Mempawah. Itu terdiri atas 370 laki-laki, 312 perempuan, dan 437 anak-anak.

Kedua, ungkap Kadispenal, kam pengungsian Kab Kuburaya. Di sana, ada 410 warga dengan 112 kepala keluarga.

"Dukungan logistik selama masa penampungan didukung dari Pemprov Kalbar, dan Dapur Lapangan diselenggarakan oleh Bekangdam XII/Tanjungpura," imbuh Zainuddin.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menambahkan, jumlah tersebut baru berasal dari dua wilayah. "Total pengungsi 1.529 belum termasuk yang dari Kab Singkawang, Ketapang, Kayong dan daerah lain," ungkapnya, melalui pesan singkat.

Warga pengikut Gafatar ini mengungsi setelah komplek pemukimannya diserbu warga setempat di Mempawah yang keberatan dengan keberadaan pengikut aliran sinkretisme ini.

Namun, tak semuanya merupakan pengikut aliran tersebut. Sebagian warga memilih ke Mempawah untuk memulai mata pencaharian baru, bertani misalnya, yang lebih baik (MI, 20/1). (Kim/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik