Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

PBNU: Jokowi-Prabowo Jadi Teladan Berharga untuk Demokrasi

Antara
13/7/2019 20:30
PBNU: Jokowi-Prabowo Jadi Teladan Berharga untuk Demokrasi
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan)(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

SEKRETARIS Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto menjadi investasi besar bagi tumbuh kembangnya iklim demokrasi yang matang.

"Ini sangat penting dan menggembirakan kita bersama," kata Helmy lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari ini.

Ia mengatakan bahwa Jokowi dan Prabowo memberikan sumbangan besar dan berharga bagi pembelajaran serta pendewasaan politik di Indonesia.

Keduanya, kata dia, akan dicatat oleh sejarah republik telah menyumbangkan investasi jalan cerah menuju Indonesia yang berdaulat, makmur, demokratis, dan berkeadilan.

Pertemuan dua pihak, menurut Helmy, merupakan momentum penting, bersejarah, dan indah yang dinantikan segenap bangsa Indonesia.

"Akhirnya keduanya, baik Pak Joko Widodo maupun Bapak Prabowo Subianto, menujukkan kelas kenegarawanannya," kata Helmy.

Baca juga: Amien Rais Kukuh Inginkan Kubu Prabowo di Luar Pemerintahan

Keduanya, kata dia, sepakat bahwa kepentingan nasional lebih diutamakan di atas segalanya demi membangun bangsa yang lebih maju dan berperadaban.

"Mari bersama kita hentikan segala syak wasangka dan prasangka buruk. Cukup bagi kita untuk memaknai peristiwa bertemunya dua tokoh ini sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan bagi bangsa dan negara," katanya.

Bagi segenap pihak yang selama ini menciptakan konten yang cenderung memecah belah bangsa, kata dia, agar menghentikan narasi-narasi itu.

"Jangan ada lagi narasi dan opini yang cenderung mengarah pada narasi adu domba yang mengancam persatuan dan mengoyak rasa kemanusiaan dalam berbangsa dan bernegara," kata Helmy.

Setiap pihak, kata dia, agar menatap ke depan secara optimistis untuk menuju Indonesia yang lebih baik, lebih cerah, dan senantiasa hidup rukun dalam bingkai kebinekaan.

"Momentum ini mari kita jadikan sebagai wahana penyatuan kembali persatuan dan kesatuan bangsa," kata Helmy.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik