Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

RI masih Berpotensi Alami Perpecahan

Media Indonesia
13/7/2019 07:45
RI masih Berpotensi Alami Perpecahan
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.(ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

KEPALA Polri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan saat ini ­Indonesia masih didominasi masyarakat kelas bawah sehingga memiliki potensi besar terjadi perpecahan.

“Bangsa kita masih didominasi masyarakat kelas bawah sehingga masih berpotensi perpecahan dari faktor internal. Selama 74 tahun dominasi low class yang masih banyak dan pengangguran masih tinggi,” kata Tito saat memberikan pembekalan kepada 781 calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri 2019 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin.       

Menurut dia, negara-negara yang masih didominasi masyarakat kelas bawah rentan terjadi ketidakpuasan kepada pemerintah, rentan terjadi kecemburuan sosial, rentan terhadap provokasi, dan rentan diadu domba antarmasyarakat di kelas itu atau antarkelas.   

Kapolri mengingatkan, di tengah perjalanan bangsa Indonesia sejak kemerdekaan selama 74 Tahun, harus diakui bahwa bangsa Indonesia belum mampu menciptakan negara yang masyarakatnya didominasi kelas menengah.

“Kita harus jujur bahwa kita belum mampu membuat bangsa kita dalam demografinya didominasi masyarakat kelas menengah. Indikator negara kuat dan stabil ialah masyarakat kelas menengah yang besar,” jelasnya.   

Ia mencontohkan, seluruh negara besar dan kuat hampir dipastikan masyarakatnya didominasi kelas menengah, sedangkan masyarakat kelas bawahnya hanya sebagian kecil. Contohnya di Amerika Serikat, Singapura, Selandia Baru, Denmark, Norwegia, dan Finlandia.

“Negara kuat didominasi kelas menengah. Potensi konflik menjadi lebih rendah karena kecukupan,” ujar Tito.  

Saat ini, menurut Tito, walaupun meningkat, pemerataan kesejahte-raan relatif masih kurang. Semua itu menjadi potensi memicu munculnya isu-isu lain yang bersifat primordial.

“Isu ideologi, agama, perbedaan suku, ras, akan muncul ketika terjadi permasalahan di bidang kesejahte-raan ekonomi,” ujarnya. (*/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya