Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MANUVER Ketua DPR RI Bambang Soesatyo belakangan ini terkait dorongan percepatan Munas Golkar dan bursa Calon Ketua Umum Golkar mendapat respon keras dari Plt. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng.
Celli sapaan akrab Rizal menilai Bambang Soesatyo tidak mampu menahan diri karena langkah politiknya cenderung merusak kesolidan kader Partai Golkar dan karena itu Celi meminta Bamsoet jika benar-benar ingin maju sebagai Ketum Golkar agar lebih elegan berpolitik.
"Bambang Soesatyo (Bamsoet) saya harap jangan lupa diri. Ini pesan Rizal Mallarangeng, Plt. Ketua Golkar DKI kepada Ketua DPR yang ingin maju menjadi calon Ketua Umum Golkar," kata Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (30/6).
Menurut Rizal, kader-kader Partai Golkar, termasuk Bamsoet, tentu saja memiliki hak maju dalam Munas pada Desember 2019 nanti. Partai Golkar sebagai partai terbuka yang demokratis mempersilahkan kader-kadernya yang ingin maju hanya saja tetap memperhatikan aturan serta kebersamaan partai.
“Kita kan tidak mau lagi terpecah seperti lima tahun lalu. Kemarin teman-teman DKI ditelikung. Tapi sekarang sudah dikoreksi. Dukungan kepada Bamsoet langsung dicabut. Hal ini tidak boleh terjadi lagi. Bamsoet harus belajar dari kesalahan ini," tegasnya.
Bamsoet kata Rizal harus ekstra santun sebab dia juga berhutang budi pada Ketua Umum DPP Partai GolkarAirlangga Hartarto.
Baca juga : Kang Dedi Anggap Wacana Munas Golkar Terkait Jatah Menteri
“Bamsoet jadi Ketua DPR dengan tanda tangan Pak Airlangga. Bahkan saya juga ikut merekomendasikan dia. Dan di depan saya dia janji untuk tidak menjadi saingan Pak Airlangga. Tapi sudahlah, kalau tidak mau balas budi, atau kalau janji tidak ditepati, ya tidak mungkin dipaksa. Biasa, politisi. Tapi setidaknya Bamsoet harusnya elegan sedikit," lanjutnya.
Rizal juga menghimbau semua kader Golkar agar tetap menjaga kebersamaan dan marwah partai. Sebab, saat ini Partai Golkar mendapat kesempatan emas untuk ikut mendorong percepatan pembangunan bersama Presiden Jokowi.
"Kalau Pak Jokowi dan programnya sukses gilang gemilang, Insya Allah, Golkar juga akan memetik hasilnya. Rakyat akan senang dan Golkar bisa menjadi juara pada pemilu berikutnya,” pungkas Rizal.
Wasekjen DPP Partai Golkar Christina Aryani menambahkan fokus partai saat ini adalah bagaimana ikut serta secara aktif menata pemerintahan baru ke depan bersama Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Maruf Amin.
"Maka tentu saja saat ini Golkar tidak boleh pecah konsentrasi atau diganggu dengan hal-hal yang sebenarnya belum mendesak. Munas itu masih Desember 2019, jadi semua pihak harus lebih sabar," kata Christina.
Terkait kans Ketua Umum Golkar kata dia, kader di bawah masih menginginkan Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar.
"Setidaknya sudah banyak DPD dari seluruh Indonesia memberi respon positif bagi kepemimpinan Pak Airlangga selam 1,5 tahun ini dan menginginkan beliau kembali memimpin," pungkas Christina. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved