Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Ramadan Momen untuk Bertemu

Akmal Fauzi
28/5/2019 08:25
Ramadan Momen untuk Bertemu
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada acara Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1437 H/2016 M Tingkat Nasional di Istana Negara, Jak(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo siap bertemu dengan Prabowo Subianto kapan saja. Yang menjadi persoalan sampai saat ini belum ada respons dari kubu Prabowo-Sandiaga Uno.

"Kalau Pak Jokowi kan sudah beri tahu kepada siapa saja beliau siap bertemu, enggak ada masalah. Ya bolanya ada di sana (Prabowo)," kata Luhut.

Meskipun demikian, Luhut mengaku sejauh ini komunikasi terus terjalin guna memastikan waktu pertemuan itu. Terlebih, sudah ada komunikasi antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Prabowo.

Dia juga memastikan hubungan Jokowi dan Prabowo baik-baik saja. Luhut pun menepis rumor yang mengatakan keduanya memiliki hubungan buruk.

Sebelumnya Luhut sempat diminta Jokowi untuk membuka komunikasi dengan Prabowo seusai pencoblosan 17 April lalu. Namun, hingga saat ini pertemuan keduanya belum terlaksana.

Soal pertemuan kedua tokoh itu, Sandiaga mengaku momentum bulan suci Ramadan dinilai tepat untuk menggelar pertemuan. Semisal dibarengi dengan acara berbuka puasa bersama. Sandi tak masalah pertemuan digelar di Istana Bogor.

"Tentukan waktunya, misalnya pukul 16.00 WIB di Istana Bogor, kami tentu datang. Silaturahim di bulan Ramadan kan bagus," ujar Sandi.

Pertemuan itu dinilai bisa memberi dampak positif kepada masyarakat. Jokowi juga pernah menyebut elite politik seharusnya menunjukkan kerukunan agar ditiru akar rumput.

"Pertemuan dengan Prabowo akan dilihat baik oleh rakyat. Mendinginkan suasana, bahwa elite-elite politik rukun-rukun saja. Enggak ada masalah. Saya kira paling penting itu. Kalau elitenya rukun baik-baik saja, di bawah akan dingin, akan sejuk," kata Jokowi, Jumat (24/5) lalu.

Setelah putusan

Akan tetapi, keterangan berbeda dilontarkan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo- Sandi, Andre Rosiade. Menurutnya, pertemuan itu sebaiknya dilakukan setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi.

Andre mengatakan cara merealisasikan wacana itu cukup sederhana. Jokowi diharapkan menghubungi Prabowo via telepon dan kemudian mengatur jadwal pertemuan.

Andre memandang lantaran BPN tengah mengajukan perkara di MK, idealnya pertemuan dilaksanakan setelah proses peradilan di sana rampung.

"Saat ini kami masih mengajukan gugatan ke MK. Dengan demikian, pertemuan memang sebaiknya setelah ada keputusan MK," ujarnya.

Andre juga enggan mengomentari materi pertemuan, apakah menyoal tawaran jabatan ataupun posisi penting kepada BPN. Menurutnya, silaturahim kedua tokoh merupakan hal yang paling penting.

"Pertemuan sebaiknya tidak membahas yang lain, selain tentunya sebagai silaturahim. Tuntutan kami tidak lain ialah dituntaskannya kecurangankecurangan yang terjadi dalam pemilu," ujarnya.

Politikus Partai NasDem Muhammad Maliki menilai perbedaan pilihan jangan sampai memecah belah kesatuan dan persatuan Indonesia sebab negara ini terdiri atas berbagai suku, agama, dan kepercayaan. (Ins/Uta/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya