Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

MUI Imbau Umat Islam Mengedepankan Toleransi dan Persaudaraan

M. Ilham Ramadhan Avisena
05/5/2019 20:45
MUI Imbau Umat Islam Mengedepankan Toleransi dan Persaudaraan
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi(MI/Susanto)

WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat islam untuk mengedepankan toleransi dan semangat persaudaraan.

"MUI Meminta umat Islam untuk menghargai perbedaan dan meninggalkan sikap egoisme kelompok yang berlebihan dalam kehidupan sosial dan keagamaan agar tidak terjebak pada sikap ekslusivisme yang dapat melahirkan pertentangan, perselisihan dan perpecahan," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (5/5).

Mempererat persaudaraan, kata Tauhid, perlu dikembangkan kembali pascapemilu sehingga tidak lagi ditemukan perselisihan di jejaring media soisal maupun di dunia nyata.

"Agar seluruh masyarakat kembali merajut tali silaturahmi dan persaudaraan hakiki yang selama ini tercabik-cabik, terkotak-kotak, dan terpecah-belah karena perbedaan pilihan politik sehingga kita sering "perang" di media sosial maupun dalam kehidupan keseharian kita," kata Tauhid.

Ramadan harus dijadikan momentum untuk mengakhiri segala sengketa, konflik, fitnah dan saling olok dengan sesama. Bulan puasa harus pula dimaknai sebagai bulan yang penuh rahmat dan kasih sayang.

"Berpuasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan semua hal yang dapat membatalkannya. Namun, berpuasa diharapkan dapat melatih kepekaan terhadap kesulitan orang lain, melatih empati kepada orang yang belum beruntung, keberpihakan kepada orang yang teraniaya, menghargai nilai-nilai kemanusian dan menjauhkan diri dari perbuatan zalim, aniaya, fitnah, hoax, ujaran kebencian dan bentuk kejahatan lainnya," imbuhTauhid.

Baca juga : Ketua DPR Ajak Hentikan Kegaduhan Politik Selama Ramadan

"Berpuasa merupakan implementasi dari nilai-nilai Islam tentang perdamaian, kasih sayang, dan keadilan," sambungnya.

MUI, kata Tauhid, juga meminta lembaga penyiaran meningkatkan kepatuhannya pada UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku dan Standard Program Siaran yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"MUI mengimbau stasiun televisi selama bulan Ramadhan tidak mengganggu dengan siaran-siaran yang kurang baik seperti tayangan yang mengandung kekerasan, perilaku seks menyimpang, hal-hal gaib, paranormal, klenik dan candaan yang berlebihan," imbaunya.

Lebih jauh, MUI juga meminta kepada penyedia jasa hiburan malam untuk tutup sementara waktu selama bulan Ramadan. Sementara kepada pengusaha makanan, diminta untuk mengatur waktu operasionalnya.

"Atau membuka usahanya dengan tidak secara terbuka, atraktif dan terang-terangan," tutupnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik