Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemahaman Media Soal Arbitrase Terus Ditingkatkan

Ghani Nurcahyadi
03/4/2019 21:05
Pemahaman Media Soal Arbitrase Terus Ditingkatkan
Arbiter Badan Arbitrase Nasional Indonesia saat memberikan materi pelatihan bagi awak media(Dok. BANI)

ARBITRASE sebagai alternatif penyelesaian sengketa di luar jalur persidangan, perlu diketahui oleh banyak pihak. Tak terkecuali oleh para wartawan yang menjadi mata dan telinga publik dalam sebuah peristiwa.

Idealisme tersebut diwujudkan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan menggelar pelatihan dan edukasi kepada awal media soal arbitrase di Jakarta, pekan lalu. Ketua BANI Husseyn Umar mengatakan, pelatihan itu digelar agar makin banyak lapisan masyarakat mengerti soal arbitrase.

“Kami rutin melakukan diskusi dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Arbitrase. Tujuannya supaya masyarakat bisa mengetahui alternatif penyelesaian sengketa di luar jalur persidangan. Kita juga rutin bekerjasama dengan IArbI untuk melakukan pelatihan Arbitrase pada semua profesi," tutur Husseyn dalam keterangan tertulisnya.

Edukasi kepada media kali ini merupakan yang pertama kali dihelat oleh BANI. Sebelumnya, menurut Husseyn, pihaknya lebih banyak berkunjung ke kantor redaksi masing-masing media untuk mensosialisasikan arbitrase.

Baaca juga Perkenalkan Arbitrase ke Akademisi, BANI Kerja Sama dengan Unpad

Pelatihan itu pun diakui Husseyn mendapat sambutan hangat dari rekan jurnalis yang hadir. Berbagai pertanyaan kritis dan diskusi hangat pun mengemuka dalam beberapa sesi yang diselenggarakan. Dari forum itu, BANI pun mengetahui bahwa banyak wartawan yang belum paham soal prinsip persidangan arbitrase.

"Di seluruh dunia persidangan Arbitrase itu pasti tertutup, dengan kata lain sengketa tidak akan terpublikasikan dan rahasia klien tidak akan tersebar ke publik. Berbeda dengan sidang di pengadilan negeri yang bisa diakses dengan mudah oleh wartawan," ujar Husseyn.

Husseyn berharap pihak media bisa memahami prinsip tertutup di sidang Arbitrase. “Diskusi kali ini bisa menjadi pemahaman baru kepada rekan media, karena Arbitrase di seluruh dunia pun bersifat tertutup. Kami bukan pelit informasi pada wartawan, tapi memang semua proses persidangan kami tidak berwenang untuk memberikan komentar tentang klien kami," tegasnya.

Urry Kartopati, penyelenggara diskusi dan edukasi bertajuk Pengertian dam Pemahaman Arbitrase sebagai Cara Menyelesaikan Sengketa, berharap, kegiatan tersebut juga akan makin mengenalkan BANI ke masyarakat.

“Ini disebabkan jurnalis adalah sumber berita yang akan lebih mudah diterima masyarakat luas, untuk itu kami ingin mengedukasi rekan-rekan media untuk mengenal arbitrase, bersama rekan-rekan media saya yakin bisa menjadi jembatan untuk BANI kepada dunia luar. Pada angkatan ke I ini kami mengundang 15 peserta dan selanjutnya kami juga akan buat angkatan yang ke II dengan mengundang 15 peserta dari kalangan jurnalis," papar Urry.

Urry menjelaskan, wartawan yang menjadi peserta berasal dari berbagai kalangan. “Wartawan yang menjadi peserta juga beragam, tidak hanya wartawan ekonomi tetapi ada juga wartawan bisnis. Karena saya ingin BANI terinformasi ke dunia luar dan wartawan semakin mengenal BANI yang bisa menyelesaikan masalah atau sengketa antara dunia bisnis. Materi yang dijelaskan yaitu pengertian, dasar-dasar, manfaat dari arbitrase dan tata cara pelaksanaan arbitrase," jelas Urry.

Sementara itu, salah satu peserta, Murti Ali Lingga mengungkapkan pelatihan seperti ini perlu terus diadakan. Ia pun mengakui mendapatbmanfaat dari pelatiham tersebut.

“Saya jadi mengetahui tentang BANI, karena selama ini masyarakat hanya masih mengenal pengadilan umum saja, ternyata ada yang lebih mudah, lebih cepat dan juga efesien. Kegiatan ini sangat baik jadi pemahaman tentang BANI lebih dikenal oleh masyarakat luas, dengan BANI peradilan jadi mudah dan penyelesaiannya pasti. Kegiatan ini perlu untuk dilakukan dan kalau bisa berlanjut, bahkan kalau bisa ditingkatkan skalanya atau jumlah pesertanya sehingga pembahasannya lebih dalam," kata Murti. (RO/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik