Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TOKOH Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur Asep Saifuddin Chalim membantah telah memberikan rekomendasi kepada M Romahurmuziy alias Romi, mantan Ketua Umum PPP, soal jabatan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur yang diisi Haris Hasanuddin. "Jelas kalau saya berikan rekomendasi itu salah," kata Asep seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Asep diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Romahurmuziy (RMY) dalam penyidikan kasus suap terkait dengan seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama 2018-2019.
Selain Romi, KPK juga telah menetapkan dua tersangka lainnya, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ) dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin (HRS).
"Tidak kenal dengan para tersangka, kecuali dengan Haris itu, pernah kira-kira 25 tahun yang lalu jadi murid saya, selama kurang lebih 3 tahun. Setiap pagi mengaji di tempat saya, saat ini saya kenal dia bisa baik dalam mengaji, materinya tafsir, hadis kemudian fikih. Hanya itu yang saya sampaikan," ujar Asep. Ia pun mengaku tidak lagi pernah berkomunikasi dengan tersangka Haris. "Sudah hampir tidak pernah komunikasi. Saya tidak pernah komunikasi," ujar dia lagi.
Baca Juga: Sabam Sirait bukan sekadar Politikus
Sebelumnya, Romi mengaku hanya meneruskan aspirasi soal pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI, salah satunya rekomendasi dari Asep Saifuddin Chalim soal jabatan di Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur.
"Misalnya, seperti yang dilakukan oleh saudara Haris Hasanuddin, yang sekarang juga menjadi persoalan. Apa yang saya terima adalah referensi dari orang-orang, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama yang sangat-sangat qualified dan itu tentu menjadikan saya memiliki dukungan moral kan," kata Romi, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3) lalu.
Saksi lain
Selain memeriksa Asep, KPK mendalami saksi PNS Kemenag Kanwil DI Yogyakarta Abdul Rochim soal aliran dana dalam kasus suap terkait dengan seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama 2018-2019. KPK memeriksa Abdul Rochim sebagai saksi untuk tersangka Romi dalam penyidikan kasus suap tersebut.
"Saksi Abdul Rochim didalami terkait pengetahuannya tentang aliran dana," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta. KPK juga memanggil satu saksi lainnya untuk tersangka Romi, yakni anggota DPRD Jawa Timur atau Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa Noer. Namun, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan KPK. "Menyampaikan informasi tidak bisa memenuhi pemeriksaan hari ini. Namun, alasan ketidakhadiran tidak cukup jelas. KPK akan memanggil kembali sesuai kebutuhan penyidikan," ujar dia.
Terkait pemeriksaan terhadap Asep, Febri mengatakan yang bersangkutan diperiksa karena lembaga antirasywah ingin mengetahui hubungan antara saksi dan tersangka RMY. "Saksi Kiai Haji Asep Saifuddin Chalim didalami terkait dengan pengetahuan saksi tentang relasi tersangka RMY dan HRS," terang Febri.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengkritik 'ritualitas' yang kerap dilakukan para pejabat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Pertama, mengaku telah dijebak. Kedua, mengaku sebagai korban politik.
"Nanti sesudah diperiksa, ditunjukkan bukti-bukti awalnya, ini kamu tanggal sekian kamu bicara begini, janjinya ini, tanggal sekian ganti HP (handphone/telepon seluler) nomor ini dan seterusnya. Baru dia (bilang) oh iya," tutur Mahfud. Ritual terakhir ialah mengajukan eksepsi dan menolak semua dakwaan jaksa saat sidang digelar. (Pro/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved