Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Sudirman Said Dinilai Mencari Sensasi

MI
23/2/2019 09:00
Sudirman Said Dinilai Mencari Sensasi
( MI/Supardji Rasban )

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantah pernyataan mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyebut ada pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo dan Presiden PT Freeport Mcmoran Inc, James R Moffet, tahun 2015. "Enggak ada, Pak Jokowi enggak ada yang diam-diam. Ngarang itu," tegas Luhut di Jakarta, Kamis (21/2).

Luhut menegaskan pertemuan dengan Freeport dilakukan secara terbuka. Bahkan, sampai saham Freeport dimenangi Indonesia. "Tidak ada yang diam-diam. Semua itu jalan terbuka," tuturnya. Presiden Joko Widodo juga membantah keras hal itu. "Enggak sekali dua kali ketemu, gimana sih kok diam-diam. Ya, ketemu bolak balik, enggak ketemu sekali dua kali," kata Jokowi seusai memberikan pembekalan di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2).

Sudirman Said mengungkapkan ada pertemuan khusus Presiden Jokowi dan Moffet di Istana pada 2015. Pertemuan itu yang memprakarsai terbitnya surat 7 Oktober 2015 yang sempat heboh. "Surat 7 Oktober 2015. Jadi, surat itu seolah-olah saya yang memberikan perpanjangan izin, itu persepsi publik," kata Sudirman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (20/2).

Pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro, menyebutkan Sudirman harus menunjukkan bukti terkait pertemuan yang disebut rahasia itu. Bawono mempertanyakan motivasi Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu mengungkapkan pertemuan rahasia antara Jokowi dan Moffet. Ia menilai pernyataan Sudirman itu sebagai respons atas sikap Jokowi dalam debat capres kedua, yang menyinggung kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh. "Jadi, apakah statement itu sebagai bentuk serangan balasan?" tanya Bawono.

Menurut dia, jika memang pertemuan rahasia itu benar-benar terjadi, Sudirman harus dapat menunjukkan bukti kuat. Jika tidak, dikhawatirkan akan bergulir menjadi permasalahan hukum dan terkategori fitnah. "Kalau itu diungkapkan sebagai serangan balasan dan tidak disertakan bukti-bukti, patut disayangkan," ujarnya. Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, menyebut Sudirman mengarang cerita untuk mencari sensasi. (Dro/*/P-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya