Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut Partai NasDem menjadi partai papan tengah yang berpotensi menggeser Partai Demokrat di lima besar.
Hal ini terlihat dalam jajak pendapat soal elektabilitas partai politik yang dilakukan sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019. "NasDem tampil sebagai kekuatan baru. Bahkan, potensial masuk empat atau lima besar, menyaingi PKB dan Demokrat," kata Peneliti LSI, Rully Akbar.
Menurutnya, LSI membagi tiga kategori partai dalam survei ini. Kategori pertama disebut partai lima besar yang diisi PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, dan Demokrat.
Kategori selanjutnya partai lama yang berisi NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Kategori terakhir berisikan partai baru, seperti Perindo, Garuda, Partai Berkarya, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Elektabilitas NasDem pun kini berada di posisi pertama dalam kategori partai lama dengan dukungan 4,5%. Persentase ini hanya selisih kurang dari 1% dari Demokrat yang mempunyai angka, 5,4% di posisi lima besar.
Rully menambahkan, elektabilitas NasDem secara teratur meningkat sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019. Itu, kata dia, yang membuat NasDem berkemungkinan bisa menyusul Demokrat dan berada di lima besar.
"Suara NasDem meningkat secara umum dari 2,2% di Agustus, 2,7% di September, 3,1% di Oktober, 2,7% di November, 2,8% di Desember, dan mencuat di angka 4,5% di Januari 2019," ujar Rully.
Peningkatan, jelas dia, terjadi pada pemilih muslim yang memercayai Partai NasDem. Elektabilitas NasDem di kalangan muslim menjadi nomor satu dalam kategori partai lama. "Sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019 pemilih muslim di Partai NasDem meningkat sekitar 2,7%. Disusul dengan PKS yang stagnan di angka 4% sejak Agustus sampai Januari 2019," tutur Rully.
Sementara itu, pada Agustus 2018, pemilih muslim NasDem berada di angka 2,0% dan pada Januari 2019 berada di angka 4,7%. Dalam hal ini, NasDem disusul sengit oleh PKS dengan angka 4,6%.
NasDem pun menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi partai lama dalam survei LSI. NasDem mempunyai dukungan 4,5% responden disusul dengan PKS (4,0%), PPP (3,5%), PAN (3,5%), Hanura (0,5%), serta PBB dan PKPI dengan (0,0%).
Berdasarkan survei 6 bulan terakhir, partai lima besar masih diisi partai lama, yaitu PDIP (23,7%), Gerindra (14,6%), Golkar (11,3%), PKB (8,2%), dan Demokrat (5,4%).
PSI gagal
LSI Denny JA juga memperlihatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal mendapatkan suara kaum milenial. PSI sejatinya selalu memprioritaskan milenial dalam pernyataan politiknya.
LSI merilis hasil jajak pendapatnya yang dilakukan sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019. Dalam survei itu, elektabilitas PSI di kalangan pemilih milenial tidak sampai 1% suara.
"Pada Agustus 2018, PSI mempunyai suara kaum milenial sebanyak 0,4%. Sempat mengalami peningkatan menjadi 1,5% di November, tetapi turun lagi menjadi 0,7% di Januari 2019," kata Rully Akbar. (Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved