Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pesan Damai Abu Dhabi Diharapkan Bergaung di Indonesia

Akmal Fauzi
07/2/2019 18:05
Pesan Damai Abu Dhabi Diharapkan Bergaung di Indonesia
(AFP)

MANTAN Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyerukan agar momentum penandatanganan Human Fraternity Document atau Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan ikut bergaung di Indonesia.

Dokumen tersebut ditandantangani oleh Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed al-Tayeb dan Paus Fransiskus di ABu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (4/2).

TGB yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu menjelaskan, meski tidak secara eksplisit dalam dokumen itu menyebut Indonesia, ia meyakini dalam dokumen itu tercermin keharmonisan umat beragama di Indonesia.

“Saya yakin salah satu yang mencerminkan apa yang ditulis dalam dokumen itu adalah pola interaksi kita di Indonesia dalam umat beragama,” kata TGB di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (7/2).

Menurutnya, dokumen perjanjian itu sebuah tonggak membangun harmonisasi umat islam dan katolik atau kristen.

Ia meminta, momentum itu bisa diaplikasikan dalam hubungan antarumat beragama di Indonesia.

Baca juga : Ketua DPR: Kita Bersaudara dalam Kebangsaan

“Dokumen itu jadi milestone yang sangat luar biasa didalam hubungan antar agama di dunia. Momen itu kita jadikan sebagai satu penguat, bangun hubungan antar kita, antarbangsa, antaragama yang berbasis pada saling penghormatan dan pembelaan kepada yang tertindas. Jadi itu sangat relevan untuk kita,” tegasnya.

Diketahui, Inti dari dokumen perjanjian tersebut yakni terkait toleransi, yang perlu diserukan kepada diri sendiri, kepada semua pemimpin global, dan para pembuat kebijakan.

Isi dokumen juga menyebutkan tekad melawan ekstremisme harus dijalankan atas dasar membela kemanusiaan.

Dalam sebuah pidato berdurasi 26 menit pada Senin malam, Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang di Timur Tengah, seperti yang terjadi di Yaman, Suriah, Irak dan Libya.

"Semua pemimpin memiliki tugas untuk menolak setiap kemungkinan terjadinya perang dunia," sebut Fransiskus.

Sementara Sheikh Tayeb dalam pidatonya menyebut Paus Fransiskus sebagai "Saudaraku tercinta."

Dia menyayangkan saat ini masih ada anggapan bahwa sebagian Muslim adalah "barbar brutal" karena banyaknya aksi teror yang mengatasnamakan Islam.

"Padahal semua agama sepakat bahwa Tuhan melarang pembunuhan," ungkap Sheikh Tayeb. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya