Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DALAM memperteguh komitmen kebangsaan di tahun politik, sebaiknya jangan menggunakan hoaks, fitnah, dan sindiran yang kotor. Terlebih lagi menggunakan kartu populisme keagamaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh budayawan Franz Magnis Suseno atau biasa yang dipanggil Romo Magnis.
"Tentu saja dari semua kekuatan politik, diharapakan pertama kali para kontestan (capres dan cawapres), itu tidak pakai hoaks, fitnah, dan sindiran yang kotor. Kedua supaya mereka berfokus pada masalah yang betul-betul dihadapi bangsa sekarang dan tidak memainkan kartu populisme keagamaan," ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Minggu (30/12).
Menurutnya, masalah-masalah seperti ekonomi, keamanan, dan persatuan bangsa jadi contoh nyata yang dihadapi bangsa saat ini.
"Ya tentu kita ada masalah di bidang ekonomi, kita ada masalah dalam keamanan, kita ada masalah dalam persatuan. Para kandidat seharusnya betul-betul mengemukakan masalah tersebut sehingga dapat dibuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik," jelasnya.
Selain masalah yang disebutkan Romo Magnis tersebut, Pancasila terkadang masih diragukan oleh beberapa pihak oleh karenanya dibutuhkan persatuan masyarakat.
"Kita masih punya masalah pancasila yang kadang-kadan diragukan. Dengan adanya persatuan, kita bisa hidup bersama dengan baik dengan menerima identitas masing-masing, karena itu hakikat bangsa indonesia," katanya.
Romo Magnis kemudian merasa heran dengan muncul isu soal usulan para capres disuruh membaca Alquran. Hal tersebut dirasa tidak relevan dengan masalah yang ada di Indonesia.
"Saya heran dengan usul itu, kita harapkan dari pemimpin kita bahwa mereka menguasai masalah-masalah duniawi yang dihadapkan, apakah sanggup membaca suatu kitab suci atau tidak, adalah masalah yang saya anggap tidak relevan," tuturnya.
"Saya pikir kita harus mengambil kriteria (capres) yang bisa menurut Pancasila itu tidak ada suatu kefasihan yang khusus dalam bidang agama yang penting bahwa orang berketuhanan yang Maha Esa dan mampu menjaga komitmen keutuhan bangsa," tandasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved