Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

TNI-Polri Serukan Ormas tidak Lakukan Sweeping Saat Natal dan Tahun Baru

Haufan Hasyim Salengke
21/12/2018 11:46
TNI-Polri Serukan Ormas tidak Lakukan Sweeping Saat Natal dan Tahun Baru
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat (ketiga kanan) menyematkan pita didampingi Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto (kiri) saat apel operasi Lilin Jaya 2018 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/12/2018).(MI/PIUS ERLANGGA)

TNI dan Polri mengimbau warga atau kelompok masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan aksi sweeping saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Ajakan itu disampaikan Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).

Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 12 hari dimulai dari hari ini, Kamis (21/12) hingga 1 Januari 2019. Operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri, dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.

Suharyanto mengungkapkan, aksi terorisme dan kegiatan sweeping oleh organisasi masyarakat menjadi perhatian TNI-Polri dalam operasi ini. Namun, ia meyakinkan warga untuk tidak khawatir dalam merayakan Natal dan momen pergantian tahun.

"Polri telah menginventarisasi beberapa potensi kerawanan. Di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi. Begitu juga kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, dan udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," kata Suharyanto menyampaikan amanat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian

Baca juga: Sultan Sesalkan Tindakan Warga Purbayan

Suharyanto meminta ormas melapor ke aparat penegak hukum ketika menemukan pelanggaran, bukan bertindak sendiri semisal dengan melakukan aksi sweeping.

Menurutnya, kepolisian akan segera merespons laporan pelanggaran sesuai aturan yang berlaku.

Berkaitan dengan potensi aksi terorisme, Suharyanto meminta Satuan Tugas yang berada di setiap Polda untuk meningkatkan kesiapan dan selalu waspada dalam melakukan kegiatan antisipasi.

Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya menegaskan aksi sweeping tidak diperbolehkan apapun dasar alasannya.

"Tentu sweeping tidak dibenarkan, tidak diperbolehkan melakukan sweeping dalam bentuk apapun" ujar Wahyu.

Ia meyebut masyarakat sebagai mitra penegak hukum dalam mengantisipasi potensi ancaman terorisme dan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat.

Polda Metro Jaya menyiagakan 150 pos pengamanan selama Operasi Lilin Jaya. Operasi ini digelar untuk memastikan momen perayaan Natal dan Tanun Baru 2019 berlangsung aman dan lancar.

"Jumlah pasukan yang diterapkan dari jajaran Polda Metro Jaya kurang lebih sekitar 11.403 personel," ungkap Wahyu.

Pengamanan akan berfokus di lokasi-lokasi yang menjadi titik masyarakat berkumpul atau pusat keramaian seperti objek wisata, tempat ibadah, bandara, dan pelabuhan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya