Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Singkawang, Kota Multietnik Ramah Gender

MI
08/12/2018 09:40
Singkawang, Kota Multietnik Ramah Gender
(Sumber: Setara Institute/Tim Riset MI/Grafis: Caksono)

KOTA Singkawang, ­Kalimantan Barat, menempati posisi pertama dalam indeks kota paling toleran di Indonesia tahun ini. Peringkat kedua hingga 10 berturut-turut ditempati Salatiga, Pematang Siantar, Manado, Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon, Binjai, dan Surabaya.

Direktur Eksekutif Setara Institute, Hendardi, mengatakan Kota Singkawang mendapat nilai tertinggi dalam beberapa variabel yang menjadi aspek penilaian, yaitu regulasi pemerintah kota, tindakan pejabat terkait, regulasi sosial, demografi agama, dan isu gender.

“Kami merangsang agar kota-kota lain berkompetisi meraih kemenangan. Kami bukan semata memberi nilai, tetapi memicu. Indeks dibutuhkan agar pemda mampu memberikan solusi untuk terciptanya kota yang toleran,” kata Hendardi di Ashley Hotel, Jakarta, kemarin.

Mendagri Tjahjo Kumolo menilai Kota Singkawang patut menjadi cerminan ke-majemukan etnik dan agama yang membawa pada kehidupan yang toleran.

“Singkawang yang etniknya keturunan 20%, tetapi wali kotanya keturunan. Artinya, menilai kepala daerah itu dari prestasi, dedikasi, dan loyalitas. Bukan apa agama atau golongannya. Buktinya Singkawang menjadi kota paling toleran,” ujar Tjahjo.

Terkait dengan isu gender sebagai salah satu variabel penilaian, menurut Hendardi, kota yang toleran harus dilihat bagaimana keramahan war-ganya menanggapi isu gender seperti kesetaraan laki-laki dan perempuan.

“Bagian ini yang kira-kira menjadi penting di masa sekarang. Isu gender beberapa tahun ini menjadi perhatian penting, tidak saja di Indonesia, tetapi juga di dunia,” ungkap Hendardi.

Dalam menanggapi hal itu, Direktur Rumah Kita Bersama Lies Marcus mengapresiasi langkah Setara Institute memasukkan isu gender dalam penilaian kota paling toleran di Tanah Air.

“Perempuan membutuhkan perlakuan adil dan se-tara, baik sebagai individu, di keluarga, dan masyarakat. Sejumlah fakta membuktikan bahwa kota yang toleran dan menaruh perhatian pada isu gender membuat indeks pembangunannya lebih tinggi,” tandas Lies. (*/Gan/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya