Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tidak Cukup Kumpulkan Massa

Rudy Polycarpus
08/12/2018 09:23
Tidak Cukup Kumpulkan Massa
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat membuka Jambore Kebangsaan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) di Jakarta, Jumat (7/12/2018)(ANTARA/Wahyu Putro A)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bela negara dan cinta pada Tanah Air membutuhkan aksi nyata, bukan semata mengumpulkan massa sebanyak-­banyaknya. Dia mengingatkan seluruh elemen memperkuat karakter bangsa.

Menurut Presiden saat membuka Jambore Bela Negara Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) di Cibubur, Jakarta, kemarin, Indonesia harus menguatkan komitmen untuk menghadapi maraknya infiltrasi ideologi asing. “Ja­ngan beri ruang ideologi lain yang menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI dan Merah Putih. Tugas Saudara membela negara tidak mudah. Tidak cukup kumpulkan massa, tapi kerja nyata.’’

Jokowi menambahkan, beragam cara bisa dilakukan guna mengimplementasikan aksi bela negara. Dia menyebut, misalnya, seorang insinyur mengabdikan ilmunya dengan membangun infrastruktur hingga ke pelosok-pelosok daerah guna mewujudkan Indonesia sentris. Demikian pula seorang dokter yang mendedikasikan ilmunya bagi masyarakat di daerah terpencil. “Bela negara bisa dilakukan jadi pribadi terbaik dan berkarakter,’’ tuturnya

Kepada lebih dari 1.000 anggota FKPPI yang hadir, Kepala Negara juga berpesan agar senantiasa meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Khususnya di tahun politik, perbedaan ja­ngan sampai mengoyak nilai-nilai Pancasila dan NKRI.

“Di negara Pancasila, keragaman menjadi sumber keragaman, bukan perpecahan. Di negara Pancasila, kepentingan negara harus diletakkan di atas kepentingan pribadi,” tutur Jokowi.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menteri PU-Pera  Basuki Hadimuljono, dan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Bambang yang juga ketua penyelenggara Jambore Bela Negara FKPPI mengajak seluruh kader FKPPI mendukung pemerintah dan melawan berbagai isu miring seperti isu PKI yang diarahkan kepada Jokowi.

“Kami harus terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Majunya kembali Presiden Jokowi di Pilpres 2019 merupakan bagian dari perjuangan FKPPI menjamin terus tegaknya NKRI. Mari dukung bersama,” kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo.

Menurut dia, saat ini Indonesia memang tidak menghadapi ancaman fisik bersenjata dari negara lain. Ancaman sekarang ialah perang pemikiran serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberalisme, kapitalisme, radikalisme, dan terorisme.

Bukan kuantitas
Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan, bela negara tidak cukup hanya mengumpulkan massa, tetapi perlu kerja nyata. “Saya setuju banget dengan pendapat Pak Presiden,” ujarnya terpisah.

Budayawan Mohamad Sobary pun menilai pesan Presiden itu sangat positif karena bangsa dan negara memang membutuhkan kepedulian rakyatnya tanpa kecuali. “Bela negara sudah bagus benar,” ucapnya.

Namun, imbuh Sobary, keterlibatan masyarakat dalam bela negara harus dibarengi dengan efektivitas. Artinya, bukan berarti kuantitas masyarakat menjadi penentu. “Jumlah kadang tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan hasil yang didapat, misalnya ketika ada massa 8 juta, kalau hasilnya cuma sekepal, ya buat apa.” (Mut/*/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya