Parpol Cenderung Amankan Partai di Pemilu Serentak

Putri Rosmalia Octaviyani
02/12/2018 16:35
Parpol Cenderung Amankan Partai di Pemilu Serentak
( MI/RAMDANI)

PELAKSANAAN Pemilihan Umum serentak 2019 mendatang membuat partai politik cenderung tidak fokus mengampanyekan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusungnya. Hal itu dianggap wajar karena parpol memerlukan suara untuk mengamankan posisi mereka di legislatif.

"Memang pemilu serentak di kita ini agak beda sama yang ada tempat lain. Kita ada pemilu serentak tapi masih juga ada parliamentary threshold," ujar peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khairunnisa Agustyati, saat dihubungi, Minggu (2/12).

Parliamentary threshold atau suara minimal partai politik dalam pemilihan umum untuk ikut dalam penentuan perolehan kursi di DPR itu sangat memengaruhi sikap parpol dalam berkampanye. Apalagi batas tersebut dianggapnya tinggi, yakni 4% suara minimal.

"Jadi partai wajar bila mereka pasti lebih fokus untuk pileg karena target mereka kan juga pasti untuk dapat kursi di parlemen. Memang desain pemilu serentak ini masih belum ideal karena benar-benar masih baru," ujar Khairunnisa.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini perhaian masyarakat lebih terfokus pada pemilu presiden. Dengan begitu, tidak bisa ditampik jika keuntungan suara diprediksi hanya akan mengarah ke parpol asal pasangan capres. Dalam hal ini, PDIP dan Gerindra yang dianggap akan mendapat keuntungan suara dari pemilu presiden.

"Yang diuntungkan memang pasti partai pengusung utama presidennya. Partai koalisinya yang lain apalagi mungkin yang baru atau kursinya sedikit sebelumnya mungkin akan kurang," ujar Khairunnisa.

Ia mengatakan, ke depan diharapkan ada evaluasi dan revisi atas hal yang belum sempurna dari pelaksanaan pemilu serentak 2019. Salah satuna soal parliamentary threshold.

"Jadi memang sebaiknya kalau ingin pemilu serentak seperti ini paliamentary thresholdnya tidak ada. Kalaupun tetap mau ada, jangan sampai 4%," ujar Khairunnisa.

Meski begitu, ia mengatakan yakin bahwa meski banyak parpol dan kadernya cenderung lebih fokus ke pemilu presiden, itu tidak akan sampai menimbulkan konflik internal parpol. Begitu juga dengan dinamika yang ada saat ini dalam beberapa parpol yang banyak kadernya menyatakan dukungan bagi capres-cawapres yang beda dari pilihan partai. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya