Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEMAKIN banyak anak muda yang melek politik memberikan harapan bagi pembangunan demokrasi di Indonesia. Pasalnya, tingkat pendidikan dan energi positif yang mereka bawa ikut mendorong demokrasi ke arah yang lebih baik.
Dalam talk show Politik Kekinian ala Milenial di Metro TV, Jakarta, kemarin, politikus muda Partai NasDem Prananda Paloh mengatakan kaum muda menjadi kunci baik-buruknya demokrasi. “Seberapa melek mereka dengan politik, demikian juga kualitas demokrasi kita. Saat ini kita beruntung makin banyak kaum muda yang makin paham dan bahkan ingin terlibat langsung dalam politik sehingga kita optimistis kualitas demokrasi kita akan makin baik,” kata anggota Komisi I DPR itu.
Prananda menjelaskan, dalam konteks itu, pendidikan politik pada anak-anak muda sangat diperlukan. Partai-partai politik pun diharapkan memberikan ruang yang maksimal bagi mereka untuk mengembangkan diri melalui jalur politik.
“Beruntung kami di Partai NasDem saat ini memberikan ruang yang sangat banyak bagi anak-anak muda untuk berkreasi. Misalnya, mayoritas dari 575 caleg DPR Partai NasDem itu berada di bawah usia 45 tahun. Kita juga punya Garda Pemuda NasDem dan sekarang melalui Akademi Bela Negara Partai NasDem kita ikut mendidik anak-anak muda untuk makin melek politik,” jelas Prananda.
Ia yakin keterlibatan anak muda akan membuat kualitas demokrasi makin baik. “Selain progresif, anak muda tentu mampu membawa cara berpikir yang out of the box dan suka tidak suka membawa warna juga pada partai untuk menjadi makin modern. Kita punya harapan besar di situ.”
Harapan itu tak mengada-ada karena menurut Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas, mayoritas anak muda Indonesia menganggap demokrasi ialah sistem terbaik yang harus terus dikembangkan. “Harapan kita ada di sini bahwa anak muda masih menganggap bahwa demokrasi ialah sistem terbaik. Karena itu, kita perlu mengajak mereka untuk lebih terlibat lagi sehingga kualitas demokrasi kita juga makin baik ke depan.”
Namun, Sirojudin menilai anak muda yang terjun ke politik praktis belum terlalu banyak, salah satunya karena sistem kaderisasi di parpol yang kental dengan senioritas tak cukup adaptif bagi mereka.
“Kalau kita melihat sistem partai politik itu, antreannya lama, berjenjang, dan beda sekali dengan gaya anak muda sekarang yang serbacepat. Ini tidak cukup nyaman buat mereka,” tutur Sirojudin. (Ths/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved