Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Tim Kampanye Sebaiknya Fokus ke Calon Sendiri

Dero Iqbal Mahendra
31/10/2018 19:05
Tim Kampanye Sebaiknya Fokus ke Calon Sendiri
(MI/M. Irfan)

KETUA Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta kepada masing-masing kubu tim kampanye calon presiden agar tidak mencari-cari kesalahan dari calon lawan dan fokus pada nilai-nilai positif calonnya masing masing.

"Kalau kita bicara soal calon orang lain, kalau mengikuti hati pasti cari jeleknya. Pesan saya ke masing-masing timses, jangan seperti itu. Sebaiknya fokus saja dengan calonnya masing-masing," tutur Jimly di Jakarta, Rabu (31/10).

Pengamat tata negara itu menyatakan setiap timses tentu menyadari diri mereka akan terperangkap dalam dua kubu pendapat yang masing-masing seringkali saling menyalahkan lawan politiknya.

Bahkan berdasarkan pengalamannya sendiri yang mengikuti grup whatsapp dari kedua kubu, Jimly menilai perseteruan itu begitu sengit, dan kerap menyalahkan kubu lain. Untuk itu ia berharap timses tidak terpengaruh dengan pola-pola seperti itu.

Sebab, menurut Jimly, para elite dan tokoh masyarakat ini pada nantinya akan mempengaruhi masyarakat banyak, sehingga jika pola itu tetap dilakukan dikhawatirkan akan justru meruncingkan konflik di tingkat bawah.

Mantan Ketua DKPP ini menyebutkan kegiatan kampanye memang dapat dibagi menjadi tiga cara. Pertama kampanye positif, kampanye negatif dan kampanye hitam.

Dalam kampanye positif setiap timses mempromosikan calon tokohnya tanpa menjelekkan calon lawan dan hanya fokus kepada capaian-capaian dari calonnya tersebut. Sedangkan kampanye negatif intinya mencari kejelekan orang hingga lupa mempromosikan diri sendiri akibat sibuk mencari kelemahan orang lain.

"Sedangkan yang lebih buruk lagi itu kampanye hitam. Kampanye hitam itu fitnah ataupun hoaks. Dengan tujuannya menjatuhkan pihak lawan," jelas Jimly.

Menurutnya perbedaan antara kampanye hitam dan negatif memang tipis. Oleh karena itu menurutnya jika bangsa ini mau membangun peradaban demokrasi yang berkebudayaan Pancasila, ia menganjurkan memperbanyak promosi positif calon masing-masing tanpa mempedulikan calon lainnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya