Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bawaslu Cermati Kemungkinan Pelanggaran Kampanye Prabowo di Boyolali

Widjajadi
30/10/2018 17:15
Bawaslu Cermati Kemungkinan Pelanggaran Kampanye Prabowo di Boyolali
(MI/Widjajadi)

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali belum melihat adanya  pelanggaran yang dilakukan Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh yang  berorasi politik usai peresmian pembukaan Posko Koalisi Adil Makmur untuk pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa  (30/10).

Namun begitu Komisioner Bawaslu Boyolali, Rubiyanto, mengaku akan  mencermati secara detail tentang kemungkinan adanya pelanggaran, dari  bahasa atau kalimat demi kalimat, yang disampaikan sejumlah tokoh 
pendukung Prabowo dalam orasi mereka. "Pasti akan kita cermati dan= telaah  nantinya, apakah ada pelanggaran yang dilakukan dalam orasi tadi," tukas Rubiyanto.

Usai meresmikan Posko Koalisi Adil-Makmur untuk pemenangan Prabowo  Sandi dalam Pilpres 2019, Prabowo meminta sejumlah tokoh seperti Ketum PAN yang juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mantan Gubernur Jateng, Bibit 
Waluyo, dan Tokoh Mega Bintang Mudrick M Sangidu untuk ikut memberikan orasi politik.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan ingin berkampanye secara  sopan dan positif selama masa kampanye Pilpres 2019. Namun begitu, salah  satu tokoh pendukung, yakni Mudrick M Sangidu terlalu bersemangat di  dalam pidato politik, termasuk menyinggung pemerintah Jokowi yang  dianggap memusuhi ulama serta memecah belah umat, dan keterkaitan dengan masalah PKI.

"Saya bertanggung jawab dengan segala ucapan saya di sini," tegas  Mudrick yang sangat menghendaki pasangan Prabowo- Sandi keluar sebagai pemenang dalam Pilpres 2019 nanti.

Yang jelas, calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto  mengajak para pendukung tidak meninggalkan TPS setelah memberikan hak  suara dalam Pilpres 2019. Kemudian mengamati proses  penghitungan, sebagai upaya menghindari adanya kecurangan yang terjadi  dalam Pemilu.

"Jangan hanya mengandalkan saksi suara. Tetapi sebaiknya tetap berada  di tempat (TPS) untuk ikut mencermati penghitungan. Dan sebetulnya  kotak suara juga harus diketahui lebih dulu, betul kosong atau sudah  isi," tukas Prabowo yang untuk ketigakalinya maju di kontestasi pilpres. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya