Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
JUMLAH pemilih milenial pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 diperkirakan mencapai lebih dari separuh total pemilih. Dibutuhkan narasi politik yang mencerdaskan bagi generasi milenial sebagai bagian dari pendidikan politik.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengamini masih banyak generasi milenial yang masih terkesan alergi dalam soal politik. Ia pun menekankan pentingnya generasi milenial untuk peka terhadap politik lantaran sebagai penentu arah bangsa.
"Persoalan terhadap politik jangan dilihat sempit. Selama ini kan melihat politik itu dari TV debat politisi satu dengan yang lain, politik dilihat hanya saat mencoblos. Padahal mencoblos itu untuk menentukan kalian semua,” kata Tsamara di acara diskusi Milenial Fest dalam memperingati 90 Tahun Sumpah Pemuda di Djakarta Theater, Minggu (28/10)
Politik bisa dilihat dari hasil yang berdampak ke masyararakat. Awalnya, ia juga merupakan salah satu dari milenial yang alergi politik. Namun semua itu berubah saat ia turun ke masyarakat saat magang di Balai Kota DKI Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketika itu ia ditugaskan berkunjung ke suatu kelurahan. Di sana, ia bertemu dengan seorang ibu rumah tangga yang sedang mengurus administrasi di kelurahan.
"Saya mendapatkan jawaban yang enggak saya kira, ibu itu tiba-tiba menangis dan memeluk saya, 'oh mbak dari tim gubernur ya? Terima kasih saya merasa terbantu sekali soalnya sekarang (urus) izinnya cuma sekali aja, dulu kita harus bolak-balik ke kelurahan dan ngeluarin ongkos Rp10 ribu.' Di situ saya melihat dampaknnya dari politik itu,” ujarnya.
Ia berharap agar generasi milenial menjadi orang yang bijak dan cerdas dalam menentukan pilihannya.
"Saya enggak terima anak muda dijadikan objek dalam pemilu. Anak muda harus diakomodasi untuk menentukan bangsa ini," tegas Tsamara lagi. (O-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved