Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERTANIAN menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, sangat disayangkan sektor agraris itu tak disinggung dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) 2018 di Bali.
Anggota DPD RI Nofi Chandra mengeluhkan kondisi tersebut. Dia menyayangkan pemerintah terkesan melupakan sektor pertanian.
"Pemerintah terkesan sangat sibuk mengurusi ekonomi global bersama-sama dengan pelaku-pelaku global, involusi pertanian yang sedang terjadi tak sedikit pun dibicarakan," kata Nofi dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10).
Senator asal Sumatera Barat itu mengungkapkan, kondisi pertanian Indonesia masih memprihatinkan. Produksi petani lokal kerap kalah saing dan memiliki nilai rendah di pasaran.
"Beras harus berhadapan dengan produk impor yang terus melemahkan daya saing para petani. Bawang pun demikian, produksi melimpah tapi harga di tingkat petani tergerus," ujarnya.
Nofi menilai, kondisi itu terjadi akibat buruknya tata kelola dan infrastruktur pemasaran. Seperti produksi bawang lokal. "Di Lembah Gumanti Solok, produksi melonjak tajam, tapi tak terdengar ada upaya membangun cold storage atau sejenisnya," katanya.
Nofi menyesalkan pada even yang diikuti 189 negara itu, pemerintah tak memanfaatkannya untuk mempromosikan pertanian Indonesia.
"Pemerintah bisa saja mengajukan program-program yang terkait dengan pemajuan sektor pertanian nasional dalam rangka menekan angka kemiskinan di pedesaan dan sektor pertanian. Tapi sayang, hal itu terlupakan begitu saja sampai acara usai," ujar dia. (Metrotvnewscom/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved