Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kepolisian Harus Selidiki Penyebaran Isu Dugaan Gratifikasi

Micom
14/10/2018 23:45
Kepolisian Harus Selidiki Penyebaran Isu Dugaan Gratifikasi
(MI/RAMDANI)

DIMUNCULKANNYA kembali isu lama tentang catatan dugaan gratifikasi dari Basuki Hariman untuk memuluskan perkara penyelundupan tujuh kontainer daging sapi kepada petinggi jenderal polisi dinilai tidak lepas dari skenario permainan politik untuk mendorong percepatan suksesi kepemimpinan di institusi Kepolisian RI. Target utamanya adalah untuk mengganti Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Celah pembusukan yang bisa dilakukan adalah dengan memainkan isu korupsi. "Isu ini dianggap seksi untuk dilempar ke publik karena dalam isu penanganan kasus terorisme, Pak Tito justru berhasil dan diakui dunia internasional," ujar anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu, Minggu (14/10).

"Saya membacanya sebagai permainan kolaborasi segitiga, saling tiktok melempar isu. Kolaborasi ini melibatkan kelompok pressure group, oknum sempalan di KPK dan oknum jenderal di Mabes Polri yang ngebet jadi Kapolri," tambahnya.

Dikatakannya, pimpinan KPK sebagai penanggung jawab tertinggi di institusi KPK sudah berkali-kali menjelaskan ke media dan juga di Komisi III DPR RI mengenai ketidakakuratan informasi tentang catatan penerima aliran dana kasus suap impor daging. Bahkan Basuki Hariman sebagai tersangka dalam penjelasannya di persidangan pengadilan tipikor telah membantah adanya catatan suap ke pejabat Kepolisian RI.

Menurut Masinton, kepolisian harus melakukan penyelidikan atas penyebaran isu ini. "Jika dibiarkan, ke depannya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab akan dengan mudah secara sepihak melakukan pembunuhan karakter terhadap orang lain yang dianggap sebagai rival dengan menggunakan isu korupsi," katanya. (RO/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya