Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

TKD Jabar Dikukuhkan, Jokowi-Amin Diprediksi Unggul 60%

Bayu Anggoro
14/10/2018 20:51
TKD Jabar Dikukuhkan, Jokowi-Amin Diprediksi Unggul 60%
(MI/BAYU ANGGORO)

BERBAGAI keberhasilan yang telah dilakukan Joko Widodo selama memimpin pemerintahan harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Ini dirasa penting sebagai bentuk kampanye yang efektif dalam memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019.

Hal ini disampaikan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo saat mengukuhkan Tim Kampanye Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat, Minggu (14/10), di Bandung. Acara ini dihadiri langsung Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir; dan Wakil Ketua TKN, Jenderal (Purn) Moeldoko.

Moeldoko menyebut sosialisasi keberhasilan pemerintahan Joko Widodo ini merupakan cara yang ampuh untuk menarik simpati masyarakat. "Sampaikanlah, beritakanlah hal-hal yang telah dijalankan pemerintahan Jokowi saat ini. Sudah banyak berbuat sesuatu," katanya.

Menurutnya, berbagai pembangunan seperti pada bidang infrastruktur merupakan suatu keberhasilan sehingga menjadi nilai jual yang baik untuk masyarakat. Lebih lanjut, Moeldoko meminta seluruh tim untuk bergerak satu komando agar pola kampanye lebih terarah.

Menurutnya, susunan tim kampanye yang besar ini berpotensi menimbulkan persoalan jika tidak terprogram dengan baik. "Maka yang diperlukan adalah satu kesatuan komando, enggak ada komando yang macam-macam, hanya dari ketua," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Kampanye Daerah Joko Widodo-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai pasangan nomor urut 1 ini sudah unggul berdasarkan hasil survei yang diperolehnya saat  ini. "Secara team work daerah, kita bersama-sama sudah memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin 60% di Jawa Barat," katanya.

Namun, kata dia, hal ini tidaklah berarti memudahkan kerja tim kampanye yang terdiri dari banyak partai seperti PDI Perjuangan, Golkar, Nasional Demokrat (NasDem), PPP, dan PKB. Terlebih, menurut Dedi saat inipun kader partai tersebut disibukkan oleh kampanye pemilu legislatif yang pelaksanaannya serempak dengan Pemilu Presiden 2019.

"Ini tugas berat, internal kepartaian kita berusaha memenangkan pileg. Secara personal, caleg mengamankan dirinya sendiri," katanya.

Oleh karena itu, Dedi menilai musuh utama tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin bukanlah tim maupun kandidat pesaing. "Musuh kita adalah diri kita sendiri. Pertama, harus melepaskan ego individual maupun kepartaian. Kemenangan Joko Widodo-Maruf Amin harus di atas kepentingan partai kita masing-masing," katanya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya