Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Joko Widodo memperoleh sambutan meriah ketika menyampaikan pidato pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, kemarin.
Dua kali Jokowi mendapat standing applause dari kepala negara, kepala pemerintahan, menteri keuangan, Gubernur Bank Sentral dari 189 negara, dan belasan ribu peserta lain.
Dengan kreatif, Jokowi menyampaikan kepada para pemimpin keuangan dunia untuk waspada dan meningkatkan kerja sama menghadapi perkembangan ekonomi global saat ini. Jokowi menggunakan analogi Game of Thrones dalam menyampaikan pesannya.
“Akhir-akhir ini hubungan antarnegara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones Balance of Power dan aliansi antarnegara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerja sama dan koordinasi menyebabkan banyak masalah, seperti peningkatan harga minyak dan kekacauan mata uang yang dialami negara berkembang,” kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, dalam serial Game of Thrones, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung satu sama lain untuk mengambil alih kendali The Iron Throne. Namun, tatkala mereka sibuk bertarung satu sama lain ada ancaman besar dari utara. Seorang Evil Winter yang ingin merusak.
“Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang menduduki di Iron Throne. Yang penting ialah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi dan agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak-poranda yang menyengsarakan kita semua,” lanjut Jokowi.
Jokowi melanjutkan seharusnya kita fokus pada tantangan nyata, seperti perubahan iklim, intensitas badai topan, sampah plastik di laut, hingga peningkatan suhu bumi yang kini mendekati 2 Celcius.
“Ancaman global yang tumbuh pesat hanya bisa kita tanggulangi jika bekerja sama,” ujar Jokowi mengakhiri pidatonya.
Perbaiki sistem
Managing Director IMF Christine Lagarde memuji pidato Jokowi dengan mengatakan, “Pidato Presiden Jokowi luar biasa, meningkatkan standar pidato kita-kita.”
Lagarde sependapat bahwa eskalasi perang dagang dunia dapat menurunkan satu persen PDB global dua tahun ke depan. “Ini artinya kita harus memperbaiki sistem demi kepentingan ekonomi bersama, bukan merusaknya.”
IMF mencatat utang publik swasta dunia kini mencapai US$182 triliun atau 224% terhadap PDB global atau naik 60% dari sebelas tahun lalu atau pada 2007.
“Ketika kondisi keuangan mengetat, angin berputar haluan terutama di negara berkembang yang menyebabkan pembalikan aliran modal. Oleh karena itu, kebijakan domestik perlu dilengkapi jaring pengaman keuangan regional dan global,” ungkap Lagarde.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pun mengapresiasi perumpamaan dalam pidato Jokowi. “Saya akui ketika mendengar sambutan Presiden Joko Widodo, saya berpikir sebaiknya kita pulang karena tidak bisa memberikan pidato yang baik seperti Joko Widodo.”
Dalam sambutannya, Yong Kim mengingatkan pentingnya kita meningkatkan kualitas SDM. Bank Dunia telah meluncurkan indeks kapasitas SDM tahun ini.
“Secara garis besar menitikberatkan pada parameter untuk kelangsungan hidup yang menggambarkan probabilitas hidup dan tingkat kesejahteraan,” tandas Yong Kim.
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin Erick Thohir melalui rilisnya menegaskan Jokowi menyampaikan pesan moral kepada pemimpin dunia bahwa kekuatan bersama penting untuk menghadapi ancaman global seperti perubahan iklim dan kemiskinan.
“Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin dunia. Presiden Jokowi mengajak pemimpin dunia mengedepankan kerja sama dan kolaborasi sebagai jawaban atas masalah dan ancaman bersama,” ujar Erick. (Try/Ins/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved