Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

UII akan Luncurkan Analisa Isi Medsos Kampanye

Agus Utantoro
02/10/2018 14:00
UII akan Luncurkan Analisa Isi Medsos Kampanye
(Ist)

UNIVERSITAS Islam Indonesia (UII) akan meluncurkan analisa isi media sosial terkait kampanye baik kampanye pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.

Dosen Magister Teknik Informasi Fakultas Teknologi Industri UII Ismail Fahmi, di Yogyakarta, Selasa (2/10), mengatakan analisa atas konten media sosial tersebut akan diluncurkan secara berkala selama masa kampanye.

Lewat analisa tersebut, dapat diketahui kapan sebuah ujaran baik itu yang bersifat positif maupun yang bersifat fitnah, hoaks, atau lainnya muncul, kemudian dari mana kemunculannya serta akun-akun  manakah yang mengikuti.

"Bahkan dapat dikenali pula akun-akun robot," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, masing-masing kontestan dan tim suksesnya dapat mengetahui dengan baik.

Dalam penjaringan data informasi awal masa kampanye ini sudah bermunculan media-media sosial yang melontarkan isian yang mengarah ke fitnah atau pun hoaks.

Ia mencontohkan, saat undi nomor urut pasangan capres-cawapres,  ada usulan penambahan angka nol di depan nomor.

"Dimunculkan, adanya angka nol di depan angka nomor pasangan, akan menyebabkan nomor dua tidak mendapatkan suara," katanya.

Dalam hoaks itu disebutkan, komputer hanya mengenali bahasa biner sehingga nol dua (02) tidak dikenal. Karena, ujarnya, bahasa biner itu hanya nol satu (01).

Artinya, lanjut Ismail Fahmi, yang bernomor 02 tidak akan terbaca.

"Yang menyampaikan seolah-olah sangat memahami teknologi informasi. Dan sangat meyakinkan, nantinya 02 tidak terbaca komputer dan akhirnya hanya 01 yang meraih suara. Saya tegaskan ini hoaks!" katanya.

Ia kemudian mencontohkan hoaks lainnya yang juga sudah bermunculan.

Ismail Fahmi memastikan melalui software yang dikembangkannya, akan diketahui bagaimana ujaran di media sosial itu muncul, kapan, dari mana,  siapa yang mem-viralkan, bagaimana counternya dan sebagainya.

Kepada masyarakat, ia hanya berharap ketika menghadapi berbagai ujaran  di media sosial yang menyerang atau menjatuhkan satu pihak akan lebih  baik ditanggapi dengan santai.

"Tak usah baper atau terbawa perasaan," katanya.

Ismail Fahmi juga menyatakan, sampai saat ini, kedua pasang capres/cawapres dalam kampanyenya belum menyampaikan gagasan mereka  mengenai banyak hal.

"Bahkan belum ada yang menyentuh pada isu-isu yang krusial," katanya.

Menurut dia, sejauh ini isu yang dilontarkan juga belum menyentuh hal-hal terkait dengan MDG's sehingga masih hal yang biasa.

"Misalnya isu stunting. Belum satu pun pasangan capres/cawapres ini berbicara. Bagaimana mereka akan mengatasi, bagaimana langkah pencegahannya dan selanjutnya," katanya.

Ha yang senada, imbuhnya juga belum terlihat pada isu-isu gender.

"Kedua pasangan juga belum berbicara masalah ini," katanya.

Pada kesempatan itu, ia mengemukakan, tim kedua pasangan itu dipastikan sudah memiliki agenda-agenda apa saja dan kapan isian itu akan dilontarkan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik