Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBAGAI langkah tanggap darurat penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bersama rombongan bertolak menuju lokasi bencana di Kota Palu. Menko Polhukam langsung melaksanakan rapat tanggap darurat untuk menyusun rencana pemberian bantuan dari pusat dengan membentuk Tim Satgas Tanggap Darurat di daerah.
“Saya datang kemari membawa rencana-rencana bantuan dari pusat dan tadi kita bersama-sama Pak Gubernur, Kepala BNPB, membentuk Satuan Tugas di daerah yang nanti bisa menampung semua bantuan dan kita melakukan kerja sama dengan Satgas di daerah itu, dan itu sudah berjalan,” ujar Wiranto di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018) malam.
Terkait evakuasi masyarakat, Menko Polhukam mengatakan hal tersebut sedang dilaksanakan. Dijelaskan, sudah ada tempat-tempat tertentu untuk penampungan masyarakat yang tidak lagi tinggal di rumahnya karena akibat bencana gempa.
“Kemudian juga konsolidasi rumah sakit sehingga yang luka-luka dan sebagainya dapat ditangani. Tadi memang kurang rumah sakitnya. Karena itu Panglima TNI dengan Wakapolri akan menyiapkan setting kesehatan lapangan, rumah sakit lapangan yang akan digelar setelah Hercules berangsur-angsur bisa membawa mereka ke Palu,” imbuh Menko Polhukam.
Satu hal lagi mengenai jenazah para korban, Menko Polhukam sudah meminta agar segera dikuburkan setelah dapat diidentifikasi. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan penyakit karena korban cukup banyak.
“Korban tercatat sekarang lebih dari 400 dan korban itu kebanyakan justru korban tsunami. Karena pada saat tsunami terjadi sedang ada satu gladi bersih untuk memperingati ulang tahun Kota Palu sehingga korban cukup banyak pada saat gladi bersih itu,” kata Wiranto.
Selain itu, lanjut Menko Polhukam, yang menjadi prioritas utama dalam tanggap darurat ini yaitu pemulihan PLN. Mengingat, dari 7 gardu induk yang ada hanya 2 gardu yang bisa difungsikan.
Padahal, menurut Menko Polhukam, aliran listrik sangat dibutuhkan untuk komunikasi melalui seluler, aktivitas di rumah sakit, pengisian bahan bakar, dan sebagainya.
“Saya mendesak PLN utuk segera memulihkan karena jika itu sudah pulih maka aktivitas bisa kembali lancar,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Hal penting lainnya yaitu mengenai pemulihan udara. Menko Polhukam mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta Dinas Perhubungan Udara untuk segera memperbaiki itu paling tidak bisa memulihkan transportasi udara yang sekarang lumpuh. Dengan demikian, akan mempermudah angkutan-angkutan transportasi yang bisa memindahkan barang dan manusia dengan mudah ke kota Palu.
“Terpenting runway nya harus aman untuk persyaratan pendaratan pesawat jenis Boeing 737 seri 800, 900. Kalau seri 400 tadi sudah saya pakai tapi tentunya perlu persyaratan lain untuk segera dinyatakan layak dibuka, terutama untuk menara pengawas. Tadi dilihat roboh puncaknya dan juga rusak peralatannya dan itu akan di back up oleh tim dari Makassar,” pungkas Wiranto. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved