Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Lawan Hoaks dengan Disiplin Verifikasi

Nurjiyanto
26/9/2018 20:15
Lawan Hoaks dengan Disiplin Verifikasi
(Ilustrasi)

PEGIAT antihoaks dari Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Ratih Ibrahim menuturkan pihaknya berkomitmen untuk menghindarkan masyarakat dari terpaan hoaks. Salah satu pendekatan yang dilakukan ialah membuat tools yang dapat meverifikasi informasi.

Tools tersebut dapat diakses oleh masyarakat melalui website cekfakta.com. Nantinya dalam fitur di website tersebut masyarakat bisa melakukan verifikasi terhadap informasi yang didapatnya. Informasi yang didapat tersebut bakal diteruskan kepada media-media yang telah terdaftar di dewan pers sehingga dapat divalidasi kebenarannya.

"Program itu didesain dan dibangun oleh teman-teman Mafindo agar bisa digunakan dengan free sehingga semua masyarakat bisa mengecek informasi yang diterima itu benar-benar informasi atau sudah direkayasa," ujar Ratih saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).

Iapun menuturkan literasi terhadap masyarakat perlu ditingkatkan khusunya dalam hal verifikasi informasi. Hal itu dapat dilakukan dengan selalu mencari informasi pembanding sehingga tidak langsung menelan mentah-memtah dan menyebarkan sebuah informasi yang masih diragukan kebenarannya.

"Yang perlu ditingkatkan juga adalah literasi kepada masyarakat. Kami secara konsisten melakukan itu lewat pendekatan tools dengan memverifikasi melalui cekfakta.com," ungkapnya.

Di tempat sama, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengiyakan bahwa munculnya hoaks serta ujaran kebencian di tahun politik amat berbahaya khususnya dalam kultur demokrasi dan bernegara. Hoaks yang mengarah kepada konten ujaran kebencian disebutnya berpotensi memecah-belah bangsa sehingga dapat mengancam persatuan bangsa.

Hasto menuturkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah berkomitmen tidak menggunakan hal-hal tersebut. Sebagai langkah konkretnya, Sekretaris TKN itu menyebut pihaknya telah membuat direktorat khusus yang akan mengawasi sikap dari para tim kampanye. Tujuannya agar dalam setiap tugasnya dapat selalu mengedepankan disiplin serta tidak menggunakan cara-cara negatif tersebut.

"Kami tidak akan melakukan hal hal yang negatif. Kami punya komite disiplin. Di dalam tim kampanye Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf, kami telah menugaskan direktorat hukum dan advokasi juga untuk membentuk tim hukum untuk menjaga disiplin seluruh tim kampanye," ujarnya.

Dengan adanya komitmen tersebut, pihaknya mendorong agar para peserta pemilu dapat juga merealisasikan komitmen tersebut. Pasalnya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas demokrasi yang nantinya juga akan berdampak pada hasil pemilu yang berkualitas.

"Kami berpolitik itu dengan cara-cara berkeadaban, melalui cara-cara yang positif untuk rakyat. Jadi mari sama-sama kita perangi hoaks, kita perangi fitnah, kita perangi ujaran kebencian karena kita adalah bangsa yang berkeadaban," ujarnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya