Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla (JK) resmi menutup rangkaian acara pekan orientasi caleg NasDem tingkat DPR-RI. Di hadapan 575 caleg NasDem yang hadir, JK berpesan agar caleg harus mempunyai modal memahami sitem pemerintahan nasional.
"Jangan berhenti membaca, harus banyak baca. Itulah modal agar caleg tidak datang, duduk, dan diam saja dalam ruangan DPR," tutur JK di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (3/9).
Setiap caleg yang ingin maju menjadi anggota DPR, kata JK, harus mengetahui permasalahan bangsa terkini. Anggota legislatif juga harus bisa mengetahui kemana arah bangsa akan maju.
"Ketika rapat harus berbicara dan mengetahui kekutan di bidangnya masing-masing. Kalau Komisi I mengerti hubungan internasional, pertahanan, komisi II tentang pemerintahan, dan komisi XI tentang keuangan. Jadi orang tahu bahwa caleg asa NasDem memang berkualitas," tuturnya.
JK melanjutkan, sama seperti di dunia profesional, setiap anggota DPR yang memiliki prestasi yang baik berpeluang besar masuk ke pemerintahan menjadi menteri. Semua caleg mempunyai kesempatan yang sama.
"Semuanya bisa karena anggota DPR ialah posisi profesional yang diisi orang-orang yang memahami masalah dan fokus untuk mengemukakan solusi atas masalah-masalah bangsa," paparnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menuturkan dalam Pemilu Legilsatif (Pileg) 2019 NasDem menargetkan memperoleh 100 kursi dengan berada dalam posisi 3 besar. Dengan modal 100 kursi, Surya menegaskan NasDem akan memperkuat sistem pemerintahan presidensial.
"Perlu ada kekuatan untuk mereposisi UU untuk memperkuat sistem presidensial yang murni. Kita ingin kepala pemerintahan dalam hal ini presiden bisa berdiri secara kokoh untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang kompleks," ungkap Surya.
Surya juga menambahkan NasDem mau memiliki cita-cita besar dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai partai yang betul-betul peduli mementingkan kepentingan bangsa daripada kepentingan kelompok maupun kepentingan partai itu sendiri.
"NasDem harus keluar dari posisi saat ini dan melakukan lompatan besar," ujarnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved