Busana Adat dalam Perayaan Kemerdekaan Indonesia

HALAMAN Istana Merdeka dipenuhi para tamu undangan yang akan mengikuti Upacara pada Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jumat (17/8).

Seperti peringatan pada tahun lalu, para tamu undangan mengenakan berbagai kostum tradisional mulai dari kebaya, baju kurung Bugis, beskap Jawa, ulos Batak hingga baju adat Papua.

Sebelum upacara dimulai, para tamu undangan yang hadir dihibur dengan persembahan lagu-lagu Gebyar-gebyar, Indonesia Bersatulah, Pancasila Rumah Kita, Meraih Bintang, Indonesia Jaya, Hari Merdeka, Dwi Warna, Syukur, Maju Tak Gentar yang dibawakan oleh marching band Gita Bahana Nusantara, Drum Band SDN Gunung 05, marching band PT KAI, paduan suara Kamen Berok.

Upacara rencananya akan dimulai dengan kirab pembawa bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Monas menuju Istana Merdeka pada pukul 10.00 WIB. Budaya kirab ini sudah dimulai sejak tahun lalu dan diteruskan tahun ini.

Presiden Jokowi akan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Para pejabat negara, baik menteri Kabinet Kerja maupun pemimpin lembaga dan instansi, akan mendampingi Presiden Jokowi di mimbar utama.

Sedangkan undangan lainnya yaitu sekitar 20 ribu undangan dengan komposisi 35% pejabat negara termasuk lembaga negara, TNI, Polri, dan duta besar negara sahabat. Sementara 65% sisanya merupakan masyarakat umum.

Upacara detik-detik proklamasi akan ditandai dengan 17 kali tembakan meriam, sirine, bedug di masjid dan lonceng gereja selama satu menit.

Upacara dilanjutkan dengan pembacaan naskah Proklamasi yang dibacakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Pengibaran bendera pusaka kemudian dilaksanakan oleh tim Paskibraka.

Tak lupa, aksi dari pesawat tempur yang melakukan fly pass turut menghiasi langit Istana Merdeka sesaat sebelum upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI selesai. (Ant/OL-7)