Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KOMISI Pemilihan Umum menyatakan seluruh bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai NasDem memenuhi syarat untuk masuk daftar calon sementara (DCS) Pemilu Legislatif 2019. Dari 575 bacaleg yang terdaftar di 80 daerah pemilihan (dapil), tak satu pun yang dinyatakan tidak memenuhi sayar (TMS).
Selain NasDem, seluruh bacaleg PKB juga dinyatakan lolos menjadi DCS. "Kita sudah punya data yang TMS. Partai yang tidak ada TMS itu PKB dan NasDem. Dua partai itu nol TMS (selengkapnya lihat grafik)," jelas Komisioner KPK Ilham Saputra di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pengumuman DCS bertujuan untuk meminta masukan dari masyarakat mengenai nama-nama calon. Jika terindikasi sebagai mantan narapidana korupsi, bandar narkoba, dan kejahatan seksual terhadap anak, silakan lapor ke petugas pemilu.
"DCS ini kita tayangkan agar dilihat masyarakat untuk memberikan masukan kepada kita (KPU). Memberikan informasi kepada kita jika ada calon yang kita masukan dalam DCS ini ada masalah," kata Ilham.
Ia menambahkan, bila ditemukan dan terbukti ada mantan napi atas tiga kejahatan itu, pihak KPK akan langsung mencoret dan tidak bisa digantikan oleh calon yang baru. "Langsung mencoret dan tidak bisa diganti lagi oleh partai. Jika ada yang ingin mengundurkan diri setelah DCS ini, silahkan saja, tetapi tidak bisa diganti," tegasnya.
Pergantian, kata dia, hanya bisa dilakukan bila terkait dengan keterwakilan 30% perempuan di suatu dapil. "Di laur itu tidak ada pergantian lagi karena tahapan itu sudah kita lewati," paparnya.
Dalam menanggapi hal itu, Sekretaris Bapilu Partai NasDem Willy Aditya menuturkan dalam waktu dekat NasDem akan mengadakan sekolah politik kepada 575 caleg yang telah dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU. Sekolah politik akan dilaksanakan pada 7-9 September di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan. "Materi yang diberikan terkait dengan strategi pemenangan dan politik kebangsaan," tutur Willy.
Selain itu, dalam rangkaian sekolah politik tersebut, NasDem juga akan membahas secara spesifik mengenai isu-isu yang berkembang di setiap dapil. Secara khusus, NasDem akan menghadirkan tokoh-tokoh seperti ulama dan capres-cawapres untuk memberikan materi kepada caleg.
"Kami akan mengundang Jokowi dan Ma'ruf Amin pada tanggal tersebut. Saat ini tim DPP NasDem terus melakukan komunikasi kepada tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf," ungkapnya.
Willy melanjutkan, untuk memuluskan langkah NasDem menang di urutan tiga besar dalam Pemilu 2019 mendatang, saat ini NasDem terus melakukan konsolidasi ke daerah. "DPP sudah buat instruksi untuk melakukan sinergitas, konsolidasi, antarcaleg per dapil," tukasnya.
Keterwakilan perempuan
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan banyak bacaleg yang tidak memenuhi syarat berasal dari kalangan perempuan. "Banyak perempuan yang TMS. Kita coret sehingga berpengaruh pada keterwakilan 30% di dapil. Termasuk di dapil itu kita TMS-kan. Itu yang membuat partai kehilangan dapil," urainya.
Penyebab bacaleg TMS, imbuh Ilham, banyak yang karena ijazah bermasalah. "Macem-macemlah yang membuat syaratnya tidak terpenuhi. Kalau dicoret satu perempuan, tentu keterwakilan perempuan di dapil itu berkurang. Akhitnya dapil itu tidak kita tampilkan, dianggap gugur. (*/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved