Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) RI mengupayakan kenaikan rasio elektrifikasi di Kepulauan Nias. Sebab, daerah kepulauan yang berada di bawah Pemerintah Provinsi Sumatra Utara itu belum seluruhnya dialiri listrik.
Dalam rapat membahas listrik di Kepulauan Nias yang diselenggarakan di Ruang Rapat Pimpinan DPD RI, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menilai, rasio elektrifikasi di Kepulauan Nias sangat rendah. Padahal listrik merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat dan industri.
"Listrik menjadi salah satu infrastruktur yang penting dalam pembangunan daerah. Harus ada strategi atau pola bagaimana mengatur listrik yang berbasis rumah tangga, atau industri bisa terpenuhi," kata Nono, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/8).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komite II Parlindungan Purba, Kepala Pemerintahan kabupaten di Kepulauan Nias, Kementerian ESDM, dan PLN.
Senator asal Provinsi Maluku tersebut juga menjelaskan, pemerintah juga harus memikirkan pengganti penggunaan energi fosil di bidang kelistrikan. Menurut Nono, Hal itu dapat dilakukan dengan adanya teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba meminta agar pemerintah daerah melalui dinas terkait di Kepulauan Nias melakukan koordinasi dengan PLN pusat dan Kementerian ESDM terkait pemerataan listrik di Kepulauan Nias. Pemda diminta mempersiapkan data daerah mana saja yang bisa dijangkau PLN agar bisa dialiri listrik.
Sementara yang tidak bisa dialiri listrik, PLN diminta menyediakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sambil menunggu pembangunan infrastruktur listrik yang mampu menjangkau listrik di desa-desa Kepulauan Nias.
“Dinas ESDM Sumatera Utara akan mengkoordinir data mana yg lisdes (listrik masuk desa) dan mana yang pakai LTSHE. Saya minta bapak menyelesaikan akhir bulan ini,” kata Senator asal Sumatra Utara ini.
Sementara itu, Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu menjelaskan bahwa di daerahnya terdapat tiga kecamatan yang belum teraliri listrik. Dirinya meminta agar daerahnya tersebut dapat segera dialiri listrik.
Menjawab hal itu, pihak PLN menyebutkan bahwa sendiri saat ini sedang mengupayakan kenaikan rasio elektrifikasi di Kepulauan Nias. Hal tersebut seusai dengan program pemerintah yang menargetkan adanya rasio elektrifikasi sebesar 100 persen di Kepulauan Nias tahun 2019.
Saat ini PLN sedang membangun transmisi 70Kv yang meminimalisir gangguan listrik di Kepulauan Nias. Sedangkan menurut Kementerian ESDM, di tahun 2019, pemerintah akan memberikan subsidi biaya instalasi listrik bagi masyarakat kurang mampu untuk mewujudkan pemerataan listrik di daerah-daerah, termasuk Kepulauan Nias.(RO/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved