Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Koalisi Jokowi Tetap Kompak

Rudy Polycarpus
09/8/2018 08:44
Koalisi Jokowi Tetap Kompak
(ANTARA/Biropers/Rusman Djony)

WAKTU pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tinggal tersisa besok. Namun, hingga tadi malam, belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat, mendekati batas akhir pendaftaran capres-cawapres itu, koalisi pendukung Presiden Joko Widodo dilaporkan terus memantapkan soliditas.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan sejumlah partai koalisi pendukung Joko Widodo tidak ada yang hengkang karena keputusan cawapres yang akan diambil.

“Kami pastikan tidak ada yang hengkang karena siapa pun juga yang ditetapkan sebagai cawapres tentu memperhatikan seluruh masukan para ketua umum parpol pengusung Pak Jokowi,” kata Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, tadi malam (Rabu, 8/8/2018).

Hasto menambahkan PKB pun dipastikan tidak akan keluar dari koalisi Jokowi. Komunikasi anggota koalisi dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjalan lancar.

Di sisi lain, Presiden Jokowi memastikan akan mendaftarkan diri sebagai capres ke KPU sebelum tenggat berakhir pukul 23.59 WIB, besok. Jokowi menegaskan sudah mengantongi satu nama cawapres dan tinggal mengumumkan.

“(Daftar) bisa besok (hari ini), bisa Jumat (besok). Bisa saja daftarnya pagi, siang, dan malam. Kan boleh,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Meski sudah mengantongi satu kandidat, Jokowi masih menutup rapat siapa cawapresnya. Saat disodori nama Ketua MUI Ma’ruf Amin dan mantan Ketua MK Mahfud MD, ia menjawab sembari tersenyum. “Depannya pakai (inisial) M. Mbak Puan (Maharani) juga pakai M,” ujarnya sembari tertawa.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy pun mengakui cawapres Jokowi berinisial M. Ia menyebut nama Ma’ruf dan Mahfud sebagai kandidat terkuat. “Ma’ruf Amin, M awalannya. Demikian juga Mahfud MD,” pungkasnya.

Namun, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengharapkan cawapres Jokowi kader NU. Artinya, bukan Mahfud MD. “Karena beliau (Mahfud MD) bukan yang berkultur NU, seperti IPNU atau PMII,” tegas Aqil.

Goyah
Rencana koalisi antara Gerindra dan Partai Demokrat yang bakal mengusung penantang Jokowi dikabarkan goyah. Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun ­Twitter menyerang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

“Prabowo ternyata kardus. Malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan, keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus,” kata Andi, tadi malam.

Andi sempat menuding Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membayar Rp500 miliar ke PAN dan PKS agar dia bisa jadi cawapres Prabowo. Namun, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membantah. “Saya kira itu enggak benar.”

Terkait dengan cawapres Prabowo, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan hal itu akan diumumkan hari ini. “Pendaftaran 10 Agustus, mungkin setelah salat Jumat,” kata Fadli. (Mal/Try/Opn/CS/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik