Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MANTAN Menteri Pertahanan Mahfud MD enggan membeberkan bersedia atau tidaknya menjadi cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Terkait dengan cawapres Mahfud menegaskan, akan berkomunikasi langsung dengan Presiden Joko Widodo.
"Saya tidak akan jawab ke media namun saya akan langsung ke Pak Jokowi. Kalau saya jawab iya ke media namun Pak Jokow bilang tidak terus bagaimana? Kalau bilang sebaliknya sedangkan Pak Jokowi menginginkan saya nanti juga bagaimana?. Tapi nantikan ada forum untuk hal itu," katanya.
Usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebangsaan Dari Bantul Meneguhkan Kerukunan Menuju Indonesia Damai Sejahtera yang diselenggarakan Forum Masyarakat Katholik Indonesia (FMKI) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul, Sabtu (4/8), Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini menyatakan selalu intens melakukan komunikasi dengan partai-partai.
Namun, hal itu tidak selalu dengan terkait dengan Pilpres. "Tanpa berbicara dengan dirinya partai punya forum tersendiri untuk membicarakan Capres," ujarnya.
Mahfud menambahkan yang harus dikembangkan di Indonesia adalah moderasi Islam yang toleran. Menurutnya orang beragama dengan benar hatinya selalu tenang dan selalu ingin berbuat baik dengan sesama bahkan dengan orang yang berbeda agama.
"Jadi kalau ada orang yang marah-marah karena berbeda dan agamanya bisa jadi pemahaman agamanya yang salah. Indonesia negara besar, kita disatukan karena perbedaan agama dan bersatu karena perbedaan tersebut," jelas Mahfud.
Menurutnya selain memiliki hukum negara, agama memiliki hukum privat seperti umat Katolik ke gereja atau umat muslim melakukan puasa, ini memakai hukum privat masing-masing agama.
Mahfud menambahkan, prinsip bersatu dalam berbedaan ada beberapa kunci di antaranya toleransi beragama yang berkeadaban, jangan ada kebijakan yang dibuat berdasarkan pertimbangan mayoritas, serta menerima perbedaan.
"Sebagaimana disabdakan Rasulullah bahwa ia datang bukan untuk mengislamkan Nasrani, Yahudi dan sebagainya tetapi diutus datang ke muka bumi membawa agama dan agama yang toleran tidak boleh memaksa. Itulah yang dibawa oleh NU bahwa mereka mengembangkan dakwah yang meng-Indonesiakan Islam," jelas Mahfud.
Wakil Bupati (Wabup) Bantul, H Abdul Halim Muslih yang juga Ketua DPC PKB Bantul mengatakan dari usulan kader PKB dan simpatisan PKB ditingkat akar rumput mendorong agar PKB tetap mendukung Joko Widodo sebagai capres 2019-2024. "Keinginan akar rumput adalah mendukung Jokowi sebagai Capres 2019-2024," katanya.
Sedangkan terkait dengan posisi Cawapres harus dari PKB, Halim mengaku keputusan itu diserahkan kepada DPP PKB dan juga partai koalisi pendukung Jokowi.
"Kami serahkan kepada pimpinan partai untuk berkomunikasi dan menentukan sosok yang akan mendampingi Pak Jokowi. Kan setiap partai tidak bisa memaksakan kehendak sendiri. Toh nantinya juga yang menentukan siapa Cawapres adalah Capresnya karena mereka berdua yang akan memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan," tuturnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved