Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Mahfud Enggan Beberkan Kesediaan Jadi Cawapres Jokowi

Agus Utantoro
04/8/2018 23:25
Mahfud Enggan Beberkan Kesediaan Jadi Cawapres Jokowi
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

MANTAN Menteri Pertahanan Mahfud MD enggan membeberkan bersedia atau  tidaknya menjadi cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo di Pilpres  2019. Terkait dengan cawapres Mahfud menegaskan,  akan berkomunikasi langsung dengan Presiden Joko Widodo.
  
"Saya tidak akan jawab ke media namun saya akan langsung ke Pak Jokowi.  Kalau saya jawab iya ke media namun Pak Jokow bilang tidak terus bagaimana? Kalau bilang sebaliknya sedangkan Pak Jokowi menginginkan saya nanti juga bagaimana?. Tapi nantikan ada forum untuk hal itu," katanya.

Usai  menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebangsaan Dari Bantul  Meneguhkan Kerukunan Menuju Indonesia Damai Sejahtera yang  diselenggarakan Forum Masyarakat Katholik Indonesia (FMKI) dan Pengurus  Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul, Sabtu (4/8), Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini menyatakan  selalu intens melakukan komunikasi dengan partai-partai. 

Namun, hal itu  tidak selalu dengan terkait dengan Pilpres. "Tanpa berbicara dengan  dirinya partai punya forum tersendiri untuk membicarakan  Capres," ujarnya.

Mahfud menambahkan yang harus dikembangkan di Indonesia adalah moderasi  Islam yang toleran. Menurutnya orang beragama dengan benar hatinya selalu tenang dan selalu ingin berbuat baik dengan sesama bahkan dengan  orang yang berbeda agama.

"Jadi kalau ada orang yang marah-marah karena berbeda dan agamanya bisa  jadi pemahaman agamanya yang salah. Indonesia negara besar, kita  disatukan karena perbedaan agama dan bersatu karena perbedaan tersebut," jelas Mahfud.

Menurutnya selain memiliki hukum negara, agama memiliki hukum privat  seperti umat Katolik ke gereja atau umat muslim melakukan puasa, ini  memakai hukum privat masing-masing agama.

Mahfud menambahkan, prinsip bersatu dalam berbedaan ada beberapa kunci  di antaranya toleransi beragama yang berkeadaban, jangan ada kebijakan  yang dibuat berdasarkan pertimbangan mayoritas, serta menerima  perbedaan. 

"Sebagaimana disabdakan Rasulullah bahwa ia datang bukan  untuk mengislamkan Nasrani, Yahudi dan sebagainya tetapi diutus datang  ke muka bumi membawa agama dan agama yang toleran tidak boleh memaksa.  Itulah yang dibawa oleh NU bahwa mereka mengembangkan dakwah yang  meng-Indonesiakan Islam," jelas Mahfud.

Wakil Bupati (Wabup) Bantul, H Abdul Halim Muslih yang juga Ketua DPC  PKB Bantul mengatakan dari usulan kader PKB dan simpatisan PKB ditingkat akar rumput mendorong agar PKB tetap mendukung Joko Widodo sebagai  capres 2019-2024. "Keinginan akar rumput adalah mendukung Jokowi sebagai  Capres 2019-2024," katanya.

Sedangkan terkait dengan posisi Cawapres harus dari PKB, Halim mengaku  keputusan itu diserahkan kepada DPP PKB dan juga partai koalisi pendukung Jokowi.

"Kami serahkan kepada pimpinan partai untuk berkomunikasi dan menentukan sosok yang akan mendampingi Pak Jokowi. Kan setiap partai tidak bisa  memaksakan kehendak sendiri. Toh nantinya juga yang menentukan siapa  Cawapres adalah Capresnya karena mereka berdua yang akan memimpin  Indonesia untuk lima tahun ke depan," tuturnya. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya