Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTUR Media Tim Pemenangan Pemilu Pusat DPP PKS Dedi Supriadi menepis berbagai anggapan yang menggambarkan jika partainya saat ini dengan memiliki konflik internal. Sebaliknya, menurutnya, kondisi partainya saat ini sudah sangat siap dalam menghadapi pemilu ke depannya.
"Ngak benar (konflik internal). Semua baik baik saja. Kita dalam posisi baik, survei internal dan beberapa survei eksternal juga mengatakan kita on position untuk melangkah ke double digit. Jadi kader senang, pengurus senang, dan semua smangat," tutur Dedi saat ditemui di Jakarta, Sabtu (21/7).
Saat ditanyakan mengenai adanya sejumlah kader PKS yang mundur di saat-saat terakhir sebelum pendaftaran lantaran adanya keharusan menandatangani surat pernyataan siap mundur sewaktu-waktu, Dedi menjelaskan hal itu tidak banyak dan hanya segelintir kader saja.
"Itu segelintir saja. Itu segelintir tetapi berisik," ujar Dedi.
Dirinya mengatakan hal tersebut saat ini sudah teratasi. Bahkan, jumlah anggota dewan dari PKS tahun ini menurutnya justru meningkat 6% dibandingkan dengan Pemilu 2014. Hal tersebut, menurutnya, menunjukkan pihaknya tidak terpengaruh akan isu tersebut .
Sedangkan terkait statement dari Fahri Hamzah, dirinya justru mengaku tidak ambil pusing dengan apapun yang dikatakan Fahri terkait peluang PKS dalam pemilu berikutnya.Fahri menyebut PKS telah tamat sebagai partai politik.
Menurutnya, posisi Fahri saat ini jelas bukan bagian dari internal PKS lagi karena sudah dipecat oleh partai.
"Dia mungkin saat ini sebagai pengamat PKS dan berhak mengatakan hal tersebut. Tetapi yang mengetahui kondisi jeroan PKS kan kami," jelas Dedi.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa saat ini pengurus, kader, struktur partai, hingga calon anggota dewan semua dalam kondisi semangat. Apa yang dicuitkan dan disampaikan Fahri, menurut Dedi, sama sekali tidak memiliki pengaruh bagi PKS.
Dedi juga menerangkan dengan status Fahri yang bukan lagi anggota Partai berlogo bulan sabit dan padi tersebut, Fahri memang tidak bisa mencalegkan diri.
"Iya, karena dia bukan anggota PKS lagi. Fahri tidak mungkin mencalegkan diri dari PKS karena dia saat ini bukan anggota PKS," tegas Dedi.
Sebelumnya, Fahri Hamzah menyebut PKS tidak akan lolos dari parliamentary threshold. Salah satu sebabnya adalah adanya konflik internal yang terjadi dalam tubuh PKS saat ini.
"Iyalah engga lolos parliamentary threshold, orang berantem begini kok. Dugaan saya, PKS sudah Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun," ucap Fahri di Jakarta, Jumat (20/7).
Dirinya, ketika itu, melihat salah satu indikasinya berasal dari surat pengunduran diri bertanggal kosong sebagai syarat bagi calon legislatif dari PKS. Kebijakan tersebut, menurutnya, menjadikan para calon caleg tersebut menarik diri sehingga mengancam PKS tidak lolos tracehold.
"Bagaimana orang daftar disuruh teken siap. Bagaimana Anda mau berjuang sementara nyawa anda di tangan orang kan engga bisa begitu. Menurut saya PKS ini gak ada masa depannya," ujar Fahri.
Berdasarkan survei yang dilakukan LIPI, PKS hanya akan memperoleh 3,7% suara. Angka tersebut berada di bawah ambang batas parlemen yang ditentukan sebesar 4%. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved