Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pengamat: Prabowo Harus Berhati-Hati Tentukan Cawapres

Antara
19/7/2018 10:05
Pengamat: Prabowo Harus Berhati-Hati Tentukan Cawapres
(Dok.MI/IMMANUEL ANTONIUS)

PENGAMAT politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus berhati-hati dalam menentukan figur cawapresnya, bila ingin menang atas Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Jangan hanya karena berharap PKS, PAN, dan atau Partai Demokrat menjadi teman koalisi, lalu terjebak pada opsi cawapresnya harus dari salah satu parpol itu," kata Said, di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurut dia, keinginan parpol calon koalisi Gerindra untuk menempatkan kadernya sebagai pendamping Prabowo memang sangat beralasan karena adanya faktor 'presidential effect'.

Ia menyebutkan dalam pemilu yang menyatukan pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), pemilih cenderung memberikan perhatian lebih pada pertarungan pilpres yang menentukan pucuk pimpinan eksekutif nasional, ketimbang pileg.

Dalam praktik memilih, katanya lagi, masyarakat sebagai pemilik suara memiliki kecenderungan untuk mencoblos partai politik yang mengusung capres-cawapres pilihan mereka.

Lebih spesifik lagi, kata dia, parpol yang kadernya menjadi capres atau
cawapres-lah yang akan cenderung dicoblos oleh pemilih.

Karena itu, kata Said, tidak mengherankan jika dalam pembentukan koalisi parpol sekarang ini setiap partai politik berusaha keras memasukkan kadernya sebagai capres atau cawapres.

"Tetapi parpol-parpol itu juga perlu melihat target yang lebih besar dari pembentukan koalisi. Koalisi itu mau mereka bentuk hanya sekadar untuk ikut pilpres atau mau menang pilpres," kata Said pula.

Kalau sekadar mau ikut pilpres, lanjut dia, nama Ahmad Heryawan (Aher), Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebetulnya bisa dengan mudah diputuskan lewat cara undian oleh Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulhas, dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cukup 'gambreng' bertiga, selesai urusan.

Tetapi, kata dia lagi, kalau target koalisi ingin menang, masing-masing parpol perlu jujur dalam menakar kans dari masing-masing
jagoannya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya