Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SETELAH menyeleksi 10 kandidat cawapres menjadi lima, Presiden Joko Widodo segera berkomunikasi dengan para ketua partai pendukung untuk menetapkan seorang di antara mereka sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada awak media di kantornya di Jakarta, kemarin.
"Dalam waktu dekat Presiden bertemu seluruh ketua umum partai pendukung. Semua nama yang digodok, yang ada di saku Presiden, dikonsultasikan dengan ketua umum partai," kata Pramono.
Pramono melanjutkan nama cawapres Jokowi sebenarnya sudah dapat diprediksi. Pasalnya, selama ini sejumlah nama potensial kandidat cawapres Jokowi kerap kali disampaikan kepada publik melalui media.
"Tentu tidak sampai mengurangi elektabilitas Jokowi," ujar Pramono.
Ia menambahkan Jokowi baru mengumumkan siapa cawapresnya di akhir masa pendaftaran pada 4-10 Agustus. "Saya yakin. Itu sudah fatsun politik."
Sebelumnya, seusai memberikan kuliah umum di Akademi Bela Negara Partai NasDem di Jakarta, Senin (16/7), Jokowi tampak antusias saat ditanya wartawan perihal tiga nama yang kini tengah ditimang menjadi cawapres.
"Sangat bagus. Ya, dia masuk (bursa cawapres)," ungkap Jokowi kepada wartawan yang menanyakan nama Mahfud MD (Media Indonesia, 17/7).
Jokowi pun melontarkan respons senada ketika jurnalis menanyakan peluang mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi cawapres. "Masuk. (Saya dan TGB) bicara banyak."
Ketika para jurnalis ber-alih ke sosok Airlangga, Jokowi mengangguk seraya tersenyum. Jokowi pun sempat menyebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dari kelima cawapres yang ia kantongi.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menambahkan koalisi partai pendukung Jokowi kian solid menjelang pendaftaran. Hal itu tecermin dalam pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Senin (16/7).
"PDIP memahami apabila Golkar mencalonkan Pak Airlangga mendampingi Jokowi. Namun, hal itu akan didialogkan. Pertemuan ini sangat kondusif bagi kedua partai ke depan," ungkap Hasto.
Penjajakan Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan pihaknya masih terus melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat terkait dengan koalisi pada Pilpres 2019. "Ini proses demokrasi. Kami ingin yang terbaik," kata Prabowo di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin.
Prabowo enggan memprediksi soal duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Kami belum ketemu. Saya pikir semua kemungkinan dibicarakan."
Akan tetapi, anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafii menyatakan pihaknya mempertimbangkan tiga nama untuk pendamping Prabowo di Pilpres 2019. "Nama yang paling kencang diperbincangkan di internal yakni Anies Baswedan, Salim Segaf, dan AHY."
Sementara itu, peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengingatkan bahwa publik berharap capres-cawapres menyampingkan isu-isu yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Ke depan kebangsaan harus tetap utuh. Kita lihat pilkada DKI. Pembelahan itu efeknya terasa sampai sekarang," tandas Ardian. (Gol/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved