Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Golkar: Jokowi Lebih Cocok Didampingi Teknokrat

Golda Eksa
07/7/2018 15:00
Golkar: Jokowi Lebih Cocok Didampingi Teknokrat
(Wasekjen DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily -- MI/Susanto)

PARTAI Golkar memastikan konsistensi dukungan terhadap petahana capres Joko Widodo pada Pilpres 2019. Golkar berpandangan bahwa politisi teknokrat adalah figur yang pantas diusung sebagai cawapres pendamping Jokowi.

Hal itu dikemukakan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily disela-sela diskusi Meraba Pasangan Capres-Cawapres, di Jakarta, Sabtu (7/7). 

Hadir pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, dan Direktur Riset Populi Center Usep Saiful Ahyar.

Ace mengemukakan, dari persepektif Golkar, ada keyakinan kuat bahwa Jokowi merupakan figur yang nantinya terpilih kembali. Di sisi lain, partai berlambang pohon beringin itu pun mengapresiasi pelbagai kritikan terkait kinerja petahana yang disampaikan parpol oposisi.

"Kita juga mengharapkan kritik dari oposisi dan itulah gunanya mengritik secara ekonomi. Maka seharusnya person yang mendampingi Jokowi adalah orang yang mempunyai kemampuan ekonomi," katanya.

Menurut dia, politik prinsipnya ialah kalkulasi. Artinya, hal itu menyangkut seberapa besar keyakinan masing-masing pihak meraih kemenangan dalam kompetisi. Politik tetap perlu memperhatikan faktor kenyamanan sebelum akhirnya mengambil sebuah keputusan.

"Jelang pendaftaran capres tentu proses akan selalu dinamis. Saya kira ini proses untuk menyatukan dan menentukan person juga bukan sesuatu yang mudah. Kita komitmen dukungan kepada Jokowi. Kita juga terus merajut dukungan, kekuatan, dan menyatukan persepsi untuk bagaimana menata koalisi sebaik-baiknya."

Mengenai konstelasi kekuatan penantangnya, imbuh dia, sejatinya masih ada tiga hal yang perlu dilakukan kompetitor, yaitu menyatukan persepsi dari masing-masing kekuatan politik, siapa yang mau mereka usung, dan mencari formula untuk mengalahkan petahana.

"Untuk menertibkan supaya politik ini betul mendapatkan dukungan yang kuat tentu harus diperhatikan kekuatan politik yang menopangnya. Di dalam proses politik ke depan, Golkar ingin bangunan politik ke depan itu betul-betul didasarkan pada objektifitas. Kita membutuhkan politisi teknokrat karena disitulah kita bisa mampu membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik