Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Publik Idamkan Cawapres Jokowi Nonpartai

Golda Eksa
06/7/2018 07:10
Publik Idamkan Cawapres Jokowi Nonpartai
(SMRC/L-1)

MASA pendaftaran capres dan cawapres tinggal menghitung hari, yakni pada 8-14 Agustus 2018.

Beberapa nama elite parpol dan profesional mengemuka di ruang publik. Mereka digadang-gadang menjadi pendamping petahana Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2019. Tidak sedikit lembaga melakukan survei untuk menakar peluang setiap kandidat cawapres tersebut.

Sebagaimana survei terkini dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk Calon Wakil Presiden: Penilaian Elite, Opinion Leader, dan Massa Pemilih Nasional.

Para elite partai dan profesional yang disurvei SMRC di akhir Mei 2018 itu di antaranya Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, M Romahurmuziy, M Zainul Majdi, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, Said Aqil Siroj, Sri Mulyani, dan Zulkifli Hasan.

"Parameter untuk tiga strata (elite, opinion leader, dan massa pemilih nasional) berdasarkan integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas, dan kontinuitas para tokoh. Ketiga strata sependapat integritas yang merupakan kualitas personal sangat penting dalam menilai tokoh di pilpres," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, kemarin.

Hasilnya, pandangan publik mengarah pada tokoh berlatar nonpartai seperti mantan Ketua MK Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kedua tokoh itu konsisten masuk ke daftar lima besar untuk penilaian tiga strata masyarakat, yaitu elite, opinion leader, dan massa pemilih nasional.

Menurut Djayadi, penilaian elite menyebut tokoh yang masuk lima besar secara berurutan sebagai cawapres Jokowi ialah Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani, dan Said Aqil Siroj. Penilaian opinion leader tidak jauh berbeda, yaitu Mahfud MD, Sri Mul-yani, Said Aqil, Airlangga Hartarto, dan M Zainul Majdi.

"Urutan cawapres versi massa pemilih nasional yang disederhanakan dengan penilaian akseptabilitas ialah Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, Mahfud MD, M Zainul Majdi, dan Anies Baswedan," ujar Djayadi.

Menjawab pada saatnya

Djayadi mengemukakan survei kelompok elite dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 12 orang, seperti elite politik, sosial, keagamaan, teknokrat senior, dan elite ekonomi atau pengusaha.

Untuk strata opinion leader dipilih secara purposif dari orang yang biasa berpendapat di media massa, intelektual kampus, lembaga riset, dan pemimpin redaksi, sedangkan kelompok massa pemilih nasional dipilih secara acak terhadap 2.530 responden pemilik hak suara.

Dalam menanggapi hasil survei tersebut, Mahfud MD mengaku hingga kini tidak mendekati Jokowi ataupun koalisinya.

"Saya tidak melakukan langkah apa pun untuk dilirik atau dipertimbangkan mereka. Saya akan menjawab pada saatnya. Tidak tepat juga kalau saya tiba-tiba menjawab ke media massa tidak bersedia atau bersedia, kan begitu," ungkap Mahfud saat diwawancara dalam program Prime Talk Metro TV, kemarin. (Opn/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik