Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTUR Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei untuk pemungutan suara di Pilkada Jawa Barat 2018 tidak akan jauh berbeda dengan hasil rekapitulasi resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Jabar.
Qodari mengatakan, berkaca dari pilkada sebelumnya pada 2013, hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sejalan dengan hasil rekapitulasi suara KPU Jabar.
Hal itu ia ungkapkan untuk menanggapi pernyataan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang menduga hasil hitung cepat yang saat ini mengunggulkan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum akan berbeda dengan hasil rekapitulasi KPU Jabar.
Dalam hitung cepat Indo Barometer di Jabar pada 2013 didapati pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul dengan perolehan 32,38% atas paslon Rieke-Teten yang mendapat 27,18%.
“Hasil hitung cepat di hari pencoblosan itu ternyata mirip dengan hasil akhir menurut hitungan resmi KPU Jabar, dengan paslon Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar mendapatkan 32,39% suara dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki mendulang 28,41% suara. Selisih persentase suara kedua paslon ialah 3,98%. Adapun selisih suara riil ialah 800.316 suara,” kata Qodari dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Meskipun demikian, Qodari menegaskan untuk memperoleh hasil yang pasti dan final masyarakat diharap menunggu hitungan resmi KPUD sampai diumumkan pada 9 Juli nanti.
“Jika masyarakat dan media ingin memantau, proses penghitungan secara elektronik sudah dimulai dan dapat diakses via alamat https://ppid.kpu.go.id,” terangnya.
Masih memimpin
Hingga pukul 16.30 WIB, total rekapitulasi scan C1 sudah mencapai 93,16% atau 69.832 dari 74.962 tempat pemungutan suara (TPS). Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara sebanyak 6.698.442 atau 33,12%, Hasanuddin-Anton Charliyan 2.598.216 suara atau 12,66%, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 5.823.249 suara atau 28,37%, dan Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi 5.308.697 suara atau 25,86%.
Calon wakil gubernur Uu Ruzhanul Ulum menghormati adanya pihak-pihak yang tidak percaya dengan hasil Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018 versi hitung cepat, termasuk kubu Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Menurutnya, hal itu bukan persoalan karena merupakan hak siapa pun sehingga harus dilindungi.
“Saya sangat menghormati. Itu hak mereka untuk membantahnya,” kata Uu.
Dia mengaku tidak heran dengan penolakan hasil hitung cepat ini. “Biasanya orang yang tidak mau percaya quick count, pasti ada ketidaksetujuan,” katanya.
Sambil menunggu hasil resmi dari (KPU) Provinsi Jawa Barat, penolakan yang ada harus disampaikan dengan cara-cara yang baik dan tidak menghasut. “Kita berharap semuanya dewasa dalam berpolitik, kembali kepada keimanan dan ketakwaan. Jangan bikin gaduh lagi. Kita tunggu hasil dari KPU dengan tidak berbuat kegaduhan,” katanya.
Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat mengatakan rekapitulasi C1 merupakan gambaran penghitungan manual yang saat ini masih dihitung di tingkat kecamatan.
“Tidak mungkin berbeda karena memang data sama, sumbernya sama. Ini hanya versi digital,” tukas Yayat. (BB/BY/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved