Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memperkenalkan ekonom senior Rizal Ramli sebagai calon presiden. Prabowo pun berpesan agar apabila Rizal diberi kesempatan memimpin, maka harus berani memperbaiki kondisi negeri yang dinilainya sedang terpuruk.
Demikian pernyataan Prabowo disela-sela acara Halal Bihalal 1439 Keluarga Besar Universitas Bung Karno (UBK), di Jakarta, Jumat (29/6). Acara itu dihadiri Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan UBK Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, dan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
"Saya mau sarankan, insya Allah kalau nanti 2019, siapa tahu Pak Rizal Ramli atau saya, saya titip harus berani kita memperbaiki yang dulu disakiti, dikhianati bangsa lain," katanya.
Menurut dia, perlu ada ketegasan bahwa kerja keras yang selama ini dilakukan rakyat sedianya tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang. Melemahnya nilai tukar rupiah pun ditengarai karena banyak kekayaan milik bangsa yang justru mengalir deras keluar negeri.
Prabowo tidak menampik realitas hidup yang selalu dihadapkan dengan pilihan. Namun, sambung dia, lebih bijaksana apabila pilihan itu ditempatkan untuk terus menegakkan keadilan dan kebenaran.
"Saya termasuk yang tidak bisa menerima ketidakbenaran dan ketidakadilan, terutama manakala menyangkut nasib ratusan juta rakyat. Jadi kita semua merasakan setiap hari pilihan-pilihan itu."
Ia mengemukakan, sebelum merdeka bangsa Indonesia sangat gigih melawan penjajah. Contohnya, Bung Karno terus berjuang menegakkan kehormatan bangsa. Maklum, kala itu bangsa Indonesia kerap dituduh sebagai bangsa bodoh.
"Kita ingat dulu (kasta) orang tua kita dipisah-pisahkan. Jadi, kita golongan paling rendah, inlander. Paling atas itu golongan kulit putih, Eropa, kemudian timur raya, serta Arab, Tionghoa, dan India. Nah, kita ini paling bawah," katanya.
Prabowo optimistis sejarah kelam bangsa Indonesia bisa diperbaiki, seperti tetap menjaga nasionalisme, marhaenisme, cinta tanah air, dan cinta bangsa sendiri. Ia meyakini Sang Kuasa selalu ada dipihak yang benar dan memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved