Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Cicitan Ketum PKB di Medsos Dinilai tak Elok

Dro/M-4
20/6/2018 08:10
Cicitan Ketum PKB di Medsos Dinilai tak Elok
(MI/M TAUFAN dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

CICITAN Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di media sosialnya yang menyinggung Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dinilai tidak elok oleh Sekjen PPP Arsul Sani. Muhaimin malah dianggap tidak matang dalam berpolitik.

"Pak Muhaimin sebagai bakal cawapres harus lebih bisa mengelola emosinya dengan lebih baik. Supaya sifat kenegarawan seorang cawapres lebih terbangun," kata Arsul saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Lewat akun Twitter-nya, Muhaimin memprotes pernyataan Romahurmuziy soal ajakan bergabung ke koalisi pendukung Jokowi saat menghadiri acara halalbihalal keluarga besar KH Hasbullah Said di Jombang, Jawa Timur, Minggu (17/6). Kepadanya, Romahurmuziy justru menanyakan peluang dengan Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019.

"Judul berita pelintiran romi ini yang bikin malas berhubungan sama P3, dalam acara itu malah Romi bilang kalo ada peluang dengan Gatot kabar-kabari ya kalo menarik! Nah lho!!" tulis Cak Imin.

Menurut Arsul, Ketum PPP Romi ketika itu menanyakan terkait dengan kepastian dari PKB terkait koalisi Capres 2019 nanti untuk memberikan kepastian kepada anggota koalisi Jokowi lainnya.

"Sebagai anggota koalisi yang saat ini secara resmi sudah mengusung kembali Pak Jokowi, saya mengajak Cak Imin (Muhaimin Iskandar) untuk bisa semakin memperkuat (koalisi 2019)," sebut Romahurmuziy saat itu.

Pembahasan terkait dengan poros ketiga antara Gatot dan Cak Imin pun dianggap Asrul sebagai candaan dalam suasana santai halalbihalal. "Keduanya bertemu dalam silaturahim keluarga dan berbicara secara informal di sela-sela halal bihalal tentang koalisi, pilpres, dan hal lainnya."

Seperti diketahui, PDIP resmi mengajukan Jokowi sebagai calon Presiden 2019-2024 sejak Februari lalu.

Selain PDIP, ada tujuh partai politik lain yang menyatakan dukungannya, yakni NasDem, Hanura, Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), PPP, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Tiga parpol lain belum jelas posisinya, yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PKB. (Dro/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya