Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETUA Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar fokus mencari dukungan demi menjadi pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019. Bila tidak dipilih, pria yang kerap disapa Cak Imin itu diminta bertarung dengan Jokowi.
"Banyak kiai yang membisiki saya kalau Pak Jokowi enggak ngambil saya, para kiai menyarankan lebih baik saya nyapres daripada nyawapres (dari capres selain Jokowi)," ujar Cak Imin usai melepas ribuan pemudik di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/6).
Wakil Ketua MPR RI itu membeberkan alasannya. Para kiai meminta dirinya berjuang lebih keras bila maju sebagai capres.
"Kalau ini enggak bisa bareng-bareng (dengan Jokowi), ya merintis lagi," ungkap dia.
Namun, hingga saat ini, para kiai tetap meminta Cak Imin untuk bisa mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Para kiai pun tidak memberi tenggat waktu kepada Jokowi untuk menentukan Cak Imin sebagai cawapresnya.
"Akan ada munas (musyawarah nasional) yang akan memutuskan yang terbaik, munas di Jakarta nanti Agustus. Kita lihat, nanti Agustus pertemuan itu bersama Ketum PBNU, Rais Aam, bersama seluruh kiai se-Indonesia kumpul, di situ yang akan memutuskan," tegas Cak Imin.
Cak Imin sedang berkonsentrasi bersosialisasi dan membuat posko Jokowi-Muhaimin (Join). Ia menegaskan, kiai dan ulama memintanya menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Cak Imin menilai, kia dan ulama memintanya menyempurnakan sosok Jokowi. Karena, Jokowi telah melakukan pekerjaan bagus di mata ulama.
"Jadi lebih pada suara batin para ulama untuk menyempurnakan dari yang ada, menutupi lubang-lubang yang kurang yang selama ini ada. Apalagi di tengah persatuan dan kesatuan yang terkoyak dan ancaman radikalisme. Hanya kiai dan ulama yang saya ikuti," pungkas Cak Imin. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved