Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Optimisme Generasi Milenial Indonesia

M Taufan SP Bustan
25/3/2018 06:20
Optimisme Generasi Milenial Indonesia
(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

GENERASI milenial mengaku optimistis tentang peluang kejayaan Indonesia di masa depan meski di sisi lain negara ini perlu melakukan beberapa perubahan.

Sebelumnya, dalam video yang sempat viral, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengutip novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole yang memprediksi bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Sebaliknya, terkait video itu, Presiden Joko Widodo justru menegaskan perlunya membangun optimisme dan harapan di kalangan masyarakat.

Bila diukur dari Fragile States Index  atau Indeks Negara Rapuh yang dibuat oleh lembaga nonpemerintah Fund for Peace asal AS, kondisi Indonesia sebetulnya justru membaik. Menurut data FFP tahun 2017, peringkat Indonesia meningkat sejak 2006.

Pendiri dan CEO DailySocial.id, Rama Mamuaya, mengatakan Indonesia secara proyeksi ekonomi memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia. Adanya bonus demografi, produk domestik bruto per kapita yang terus naik, populasi milenial yang semakin kuat dan seterusnya akan mendorong kesempatan tersebut.

"Yang kritis saat ini ialah bagaimana Indonesia menempatkan diri di peta persaingan ekonomi-ekonomi besar, seperti Tiongkok dan AS," ujarnya kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Di satu sisi, Indonesia harus membuka diri untuk menarik banyak investasi dan pengetahuan dari luar negeri ke dalam, tetapi juga harus membatasi agar jangan sampai Indonesia hanya sebatas menjadi pasar.

"Saya optimistis Indonesia akan jadi pemimpin industri digital dan kreatif di peta ekonomi global. Yang penting selain memiliki market, juga memiliki industrinya," tegas Rama.

"Dari kemajuan bisnis startup saja bisa dilihat adanya kemajuan ekonomi di Tanah Air, apalagi digerakkan oleh anak-anak muda. Ke depannya pasti terus berkembang," tambahnya.

Politikus muda Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany juga mendukung prediksi Jokowi jika Indonesia akan menggapai puncak kejayaan pada 2045. Menurut dia, ada potensi besar ekonomi digital yang dapat dikuasai di masa mendatang.

Anggota Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Yusrina Sabila, menyebut wajar jika Indonesia memiliki masa depan yang baik jika dilihat dari kondisi saat ini. "Indonesia kaya dengan penduduk berusia muda sehingga di masa depan akan memiliki banyak sumber daya manusia yang baik," ujarnya.

Di sisi lain, pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan Indonesia mesti masuk ke industri dengan nilai tambah tinggi seperti industri teknologi dan inovasi. "Saya yakin Indonesia bisa mencapai puncaknya dan tidak salah kalau kami optimistis," ujar Zacky.

Satu hal yang patut diwaspadai, tambahnya, ialah ketersediaan sumber daya manusia yang unggul. "Ketika industrinya siap sementara SDM-nya tidak, kan bisa jadi masalah," jelasnya.

Terkait juga soal Indonesia di masa depan, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo mengingatkan bahwa kondisi ekonomi global akan memengaruhi kondisi negara mana pun.

"Lemhannas akan mengkaji kembali bagaimana Indonesia menuju tahun 2045. Ini ialah langkah untuk memperbarui data-data yang sudah tidak valid," kata Agus. (Nur/Ric/DD/BY/FD/Ant/X-11)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya