Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Dunia politik dan komunitas kicau mania merupakan dua entitas yang berbeda. Jika dalam percaturan politik sejumlah survei menilai Presiden Joko Widodo menjadi calon terkuat dalam Pilpres 2019, hal itu tidak berlaku bagi komunitas burung. Bagi komunitas ini, Jokowi tidak setangguh itu.
Minggu pagi (10/3) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, menjadi saksi bahwa Presiden Jokowi juga bisa dikalahkan. Dalam festival dan pameran burung berkicau piala Presiden Jokowi, murai milik mantan wali kota Solo itu kalah bersaing dengan peserta lainnya.
Pemenang kontes murai berkicau jatuh kepada Dede Alamsyah. Kicauan Kitaro, nama si murai, dinilai juri unggul dari segi irama lagu, durasi, dan volume.
"Kalah, ya gimana lagi. Berarti jurinya jujur, baik," kata Jokowi soal penilaian juri.
Jokowi mengungkapkan, sebetulnya yang hobi mengoleksi burung adalah Iriana Joko Widodo dan anak perempuannya, Kahiyang Ayu. "Sebenernya yang senang Bu Jokowi sama Kahiyang. Saya cuma penikmat," ujarnya sembari tersenyum kepada jurnalis.
Boy, pendiri komunitas Kicau Mania BnR, yang merupakan penyelenggara festival, mengatakan, murai Jokowi hanya masuk nominasi 10 besar.
"Tapi ada yang lebih bagus. Karena juri cuma boleh pilih dua burung saja. Jadi dua burung dari 8 juri dipilih, mana pilihan juri paling banyak. Kebetulan punya beliau masuk 10 besar," jelas Boy.
Ditolak
Jika dalam konteks Pilpres 2019, Jokowi sebagai petahan mungkin magnet bagi partai-partai lain untuk menyodorkan calon wakil presiden. Namun, dunia perburungan jauh dari gegap gempita politik.
Jokowi yang terkesima dengan Kitaro, murai yang mengalahkan miliknya harus mendapatkan penolakkan. Ia mengaku sempat hendak membeli Kitaro, namun Dede menolaknya.
"Sudah (ditawar), tapi pemiliknya ngomong nggak dijual," kata Jokowi.
Rupanya, nominal yang diajukan Jokowi masih belum sebanding dengan kualitas Kitaro yang acap kali menjadi kampiun dalam sejumlah kejuaraan burung berkicau.
Dede enggan mengungkapkan harga yang diajukan Presiden terhadap burung yang ia beli Rp500 juta pada tahun lalu. Saat burungnya hendak dibeli oleh Jokowi, Dede mengaku sempat kaget. Namun, tanpa pikir dua kali, pria asal Brebes, Jawa Tengah itu menolak Presiden secara halus.
"Sempat kaget juga (burungnya ditawar). Tapi ya itu tadi kalau saya jual burung, saya belum tentu dapat lagi, kan repot," tandasnya.
Sementara, Boy menambahkan, untuk urusan burung kicau, tidak ada patokan harganya. Pasalnya, setiap burung memiliki keunikan sendiri yang membuat para pemiliknya enggan menjual walaupun ditawar setinggi langit.
Itu sebabnya para pemain kicau mania pada umumnya enggan menjual burung mereka yang juara. "Tapi kalau itu pun Pak Dede jual, 2 miliar pun dia enggak akan dapat burung seperti itu. Makanya orang burung walau ada tawaran mahal, enggak mau," pungkasnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved