Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
UJARAN kebencian dan hoaks masih tumbuh subur di Tanah Air antara lain karena masih adanya sebagian prasangka masa lalu yang tidak pernah tuntas penyelesaiannya.
“Sebut saja soal prasangka komunisme atau PKI, soal China, dan sebagainya. Fakta dan duduk persoalannya tidak bisa terurai secara jernih,” ungkap psikolog dan guru besar Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, saat dihubungi, kemarin.
Ditambahkannya, berbagai prasangka tersebut selama Orde Baru malah dijadikan semacam ‘takhyul’ atau ‘mitos’ dan juga dijadikan sebagai alat untuk menstigmatisasi suatu kelompok atau lawan politik rezim penguasa.
“Nah, residu persoalan tersebut terbawa sampai hari ini. Kemudian kekuatan politik merekayasa hal-hal ini untuk kepentingan politik atau memukul lawan politik,” ujar Hamdi.
Menurut dia, masyarakat juga ikut andil dan mudah terbujuk oleh ujaran kebencian karena faktor kesenjangan sosial dan masih rendahnya kesejahteraan.
Sejumlah elite kemudian ‘menyalahkan’ kelompok-kelompok lawan politik sebagai kambing hitam ketimpangan atau ketidakadilan sosial tersebut.
“Ditambah pada dasarnya masyarakat kita itu juga memiliki tingkat literasi yang masih rendah. Akibatnya, mereka mudah percaya dengan gosip serta tidak kritis terhadap suatu isu,” tegasnya.
“Jadi, perpaduan tadi, yaitu ada akar historis yang ditambah kondisi masyarakat seperti itu plus rekayasa elite politik menjadikan hoaks dan ujaran kebencian tersebut subur di Tanah Air,” terang Hamdi.
Dalam penilaiannya, situasi ini akan diperburuk kalau hukuman atau penindakan hukum terhadap penyebar ujaran kebencian juga lemah. “Tertangkapnya jaringan MCA ini membuktikan bahwa mungkin ada kekuatan politik yang menggerakkannya,” ujarnya.
Hamdi menyebut penegakan hukum oleh aparat mampu mengatasi masalah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian dalam jangka pendek.
Namun, untuk jangka panjang, pemerintah perlu menuntaskan terlebih dahulu akar persoalan, memperbaiki ketimpangan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, serta memperbaiki tingkat literasi media di masyarakat. (Dro/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved