Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HAZMI Basyir memasang pengumuman di akun Facebook-nya. Mengaku hendak mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pria itu meminta sumbangan langsung dari masyarakat untuk membiayai kampanyenya.
“Saya pesuruh rakyat dan ingin mengikatkan diri pada rakyat. Dengan ikut membiayai kampanye saya, saya tidak akan bisa berkutik dan harus bertanggung jawab pada rakyat,” ungkap Hazmi.
Kemarin (Rabu, 21/2), kepada wartawan, kader Partai Kebangkitan Bangsa itu mengaku terpaksa melakukan penggalangan dana melalui media sosial. Alasannya, ia ingin menghindari upaya mengembalikan modal dengan cara menjual proyek setelah terpilih sebagai anggota dewan.
“Ini adalah upaya untuk menjaga kepercayaan konstituen. Ini adalah cara untuk mengikat diri saya agar bisa berjalan sesuai kehendak masyarakat,” tuturnya.
Ia memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk membiayai pencalonannya mencapai Rp150 juta. Dana itu untuk biaya pembuatan alat peraga dan pertemuan dengan konstituen.
Jika dana yang terkumpul dari pengalangan dana itu tidak cukup, tegas Hazmi, mantan anggota DPRD Sumenep itu akan mengurungkan niatnya untuk mencalonkan diri.
“Dana yang telanjur sudah terkumpul akan diserahkan kepada lembaga keagamaan, dengan pelaporan yang rinci kepada semua penyumbang.”
Di Lebak, Banten, KPU meminta partai politik segera menyiapkan nama-nama calon legislatif untuk tingkat kabupaten, provinsi dan pusat. “Sesuai jadwal, pelaporan nama-nama calon anggota legeslatif dilaksanakan Maret,” kata komisioner KPU Lebak, Cedin Rosyad Nurdin.
Untuk tingkat kabupaten, Lebak terbagi dalam enam daerah pemilihan. Dalam ve-rifikasi administrasi maupun faktual, 14 partai lolos dan berhak mengikuti pemilihan legeslatif. (MG/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved