Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Kampanye Aman, Kampanye Nyaman

Benny Bastiandy
22/2/2018 09:40
Kampanye Aman, Kampanye Nyaman
(MI/Susanto)

GESEKAN sangat berpotensi terjadi selama lebih dari 4 bulan masa kampanye Pilkada 2018. Namun, para penggawa yang terlibat dalam penyelenggaraan kampanye optimistis kerawanan dapat ditekan.

“Kerawanan konflik selama berlangsungnya pemilihan wali kota dan wakil wali kota di Kota Sukabumi, Jawa Barat, cenderung tidak signifikan. Artinya, berbagai potensi konflik sudah bisa terukur,” kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Sukabumi, Muhammad Aminudin, kemarin (Rabu, 21/2).

Ia menambahkan, dari analisa Badan Pengawas Pemilu, potensi kerawanan konflik di Kota Sukabumi tidak terlalu mencuat. Indeks kerawanan pilkada Kota Sukabumi berada di poin 1,89, dan tergolong rendah.

Tingkat kerawanan konflik, lanjutnya, akan ditentukan selama masa kampanye terbuka. “Kita lihat saja proses kampanye dari tiap-tiap pasangan calon, termasuk rapat umum.”

Dalam masa kampanye, jadwal rapat umum dan debat publik digelar Komisi Pemilihan Umum, sedangkan jadwal kampanye lain langsung diserahkan ke pasangan calon sehingga tidak ada batasan.

“Sebaiknya memang jad-wal kampanye ditentukan juga oleh KPU untuk menghindari konflik. Tapi, meski dise-rahkan kepada pasangan calon, mereka tetap harus memberitahukan jadwal ke panwaslu, KPU, dan kepolisian,” tandas Aminudin.

Optimisme kampanye aman juga dilontarkan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Dodi Riyadmadji. “Saya yakin pelaksanaan pilkada serentak di Kalimantan Barat akan berjalan aman, lancar, dan damai. Selama ini, Kalimantan Barat merupakan daerah paling damai saat menggelar pilkada.”

Selain pemilihan gubernur, Kalimantan Barat juga menggelar pemilihan wali kota dan bupati di 5 daerah. “Kedewasaan masyarakat Kalbar dalam berdemokrasi sangatlah matang meskipun ada perbedaan pandangan dan dukungan,” tandas Dodi.

Rawan terkendali

Nusa Tenggara Timur sebenarnya memiliki tiga daerah yang rawan konflik dalam pilkada, yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Ende, dan Rote Ndao. Namun, Kepala Polda NTT Irjen Raja Erizman yakin kondisi ketiga daerah itu, sampai saat ini, masih rawan terkendali.

“Kami memang memberi perhatian lebih untuk menjaga keamanan di tiga daerah itu jika dibandingkan dengan tujuh kabupaten lain yang juga menggelar pilkada. Karena dinilai rawan, ketiga kabupaten itu mendapat tambahan pasukan,” janjinya.

Ia mengatakan personel juga disiagakan pada spot-spot tertentu sehingga memungkinkan untuk bisa cepat menjangkau daerah di sekitarnya.

“Jadi tidak bertumpuk di daratan Timor. Anggota menyebar karena NTT merupakan daerah kepulauan sehinga pergeseran pasukan memerlukan waktu.”

Pengamanan ekstra juga dijanjikan Kapolda Sumatra Barat Irjen Fakhrizal. “Kami sudah membentuk tim cyber troops dan satuan tugas antipolitik uang. Kami juga menyiapkan tim untuk memantau kampanye di rumah-rumah ibadah,” jelasnya.

Sumatra Barat akan menggelar pilkada di 4 daerah. Polda menyiapkan 1.600 personel dan ditambah 2/3 ­kekuatan di polres setempat.

“Kami siap menyokong berjalannya pilkada di empat daerah secara badunsanak (kekeluargaan). Dengan ba-dunsanak, kami yakin bisa tercipta pilkada yang damai tanpa konflik,” lanjut Fakhrizal.

Deklarasi badunsanak dilakukan, kemarin. Selain polda, deklarasi juga diikuti tokoh lintas agama, tokoh pemuda, dan organisasi masyarakat. Pemerintah provinsi dan TNI juga mendukung kegiatan tersebut. (YH/PO/AR/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya