Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Tiga Saksi NasDem Kawal Satu TPS di Bangka Belitung

MI
06/2/2018 09:43
Tiga Saksi NasDem Kawal Satu TPS di Bangka Belitung
(Simulasi dalam pelatihan saksi yang dilakukan Partai Nasional Demokrat untuk mengamankan suara dalam Pilkada, Pileg dan Pilpres 2018-2019 mendatang---MI/Akhmad Safuan)

PERSIAPAN matang dilakukan Partai NasDem untuk memenangkan calon yang diusung di tiga daerah di Provinsi Bangka Belitung. Salah satunya dilakukan dengan pengerahan saksi di tempat pemungutan suara.

“Kami menggerakkan 3.954 saksi untuk bertugas di Kota Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung. Jika sesuai dengan Pilkada 2017, jumlah tempat pemungutan suara yang akan diawasi mencapai 1.318 lokasi,” kata Ketua Partai NasDem Bangka Belitung Zuristyo Firmadata, kemarin.

Di Pangkal Pinang ada 383 TPS, Belitung 351 TPS, dan Bangka 584 TPS. Untuk setiap TPS, NasDem akan menempatkan tiga saksi.

Dia mengungkapkan peran saksi sangat besar karena mereka ujung tombak partai di TPS. Karena itu, orang yang menjadi saksi harus bisa dipercaya dan bukan sekadar mengejar bayaran. Untuk itu, lanjutnya, sebelum diterjun­kan ke lapangan, ribuan saksi harus dibekali dengan pelatih­an agar mengerti tugas yang harus dilakukan.

Di Kota Cirebon, Jawa Barat, setiap tempat pemungutan suara akan dijaga dua anggota Satuan Perlindungan Masyarakat. Mulai kemarin, Satpol PP Kota Cirebon mulai menggelar bimbingan untuk anggota Linmas yang akan bertugas.

“Total jumlah TPS yang harus dijaga mencapai 579. Saat ini Kota Cirebon sudah memiliki 1.324 anggota Linmas dan 167 anggota sisanya bisa bertugas di kecamatan dan kelurahan,” ujar Kepala Satpol PP Andi Armawan.

Dalam bimbingan yang digelar, sejumlah narasumber dihadirkan untuk memberikan materi kepada anggota Linmas. Di antara mereka ialah anggota KPU, perwira Polres Cirebon Kota, dan perwira Kodim 0614/Kota Cirebon.

“Peran Linmas dalam pengamanan pilkada sangat penting. Setelah mendapat pelatihan, anggota Linmas akan lebih mengetahui standar operasi dan prosedur yang harus mereka lakukan di lapangan,” tambah Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi.

Kemarin, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai uang palsu yang diduga akan marak beredar menjelang pilkada. “Tren kualitas uang palsu semakin bagus. Karena itu, kami akan terus bergerak untuk menyosialisasikan uang asli,” papar Kepala Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini.

Peredaran uang palsu yang terpantau di wilayah itu masih tinggi. Pada 2016 ditemukan 2.857 lembar dengan nilai Rp220 juta lebih dan pada 2017 ada 2.799 lembar dengan nilai Rp216 juta. (RF/UL/LD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya